BAB 41

30.4K 4.5K 401
                                    

-o0o-

•Mafia Girl Transmigration•

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•Mafia Girl Transmigration•

Suasana mencekam di antara dua insan yang sedang berperang dalam tatapan tajam. Bunyi jam terdengar jelas di dalam ruangan itu. Yang satu melipat tangan di depan dada dan yang satunya lagi memangku dagu dengan malas.

Tik Tok Tik Tok

Suara detak jam yang menandakan waktu terus berjalan. Tapi, tidak mempengaruhi dua insan itu.

"Aku tidak setuju, Xora. Tidak!" Tegas Mr. Kenneth dengan menggelengkan kepala. Erla berdiri dari duduknya,
merapikan seragam.

"Terserah, aku akan libur besok. Kau bukan Tuhan yang bisa mencegahku." Ucap malas Erla. Ia memang ingin menjalankan rencananya. Maka dari itu, Erla ingin izin dari sekolah hari Jumat besok.

"Guru gila, aku akan menyelesaikan semua latihan."

"Tidak mungkin, perlombaan sudah minggu depan Xora." Ucap Mr. Kenneth lalu berdiri menghampiri Erla dengan gaya berkacak pinggang.

"Terserah." Ucap Erla dengan malas berjalan keluar. Revan yang menunggu di depan ruangan Kepala Sekolah menanti Erla membuka pintu.

Erla membuka pintu dan melihat Revan yang terus tersenyum membuat para siswi curi-curi pandang ke arah Revan.

"Xora." Seru ceria Revan, kakinya melangkah sesuai melodi yang Ia nyanyikan. Para siswi langsung menunjukkan ekspresi gemas ke arah Revan. Erla yang melihat tatapan kagum kepada Revan dari para siswi langsung memasang wajah super datar.

"Xora, kau membicarakan apa dengan Mr. Kenneth?" Tanya Revan dengan tersenyum memperlihatkan dua lesung pipitnya.

"Jangan tersenyum."

"Hm? Kenapa?" Tanya Revan dengan mengedipkan mata polos.

"Senyummu memuakkan." Ucap Erla datar. Ia berjalan berlalu meninggalkan Revan yang mengerucutkan bibir.

"Emm. Bilang saja kalo cemburu karena mereka melihat senyumku." Revan langsung mengubah mimik wajahnya menjadi datar. Ia tak mau membuat tunangannya cemburu.

Erla menuju taman belakang sekolah untuk menelfon Zain.

"Aku tidak jadi ke Eropa besok. Jangan menjemputku." Ucap singkat Erla memutuskan telefonnya. Erla langsung menuju ke ruang bahasa.

Ia bertemu dengan Mrs. Tina dan Henny. Erla melihat kedua wanita itu sangat akrab. Mrs. Tina melihat kedatangan Erla langsung menyambut dengan senyuman cerah.

"Kau sudah datang? Ini materi yang harus kau pelajari, aku yakin kau bisa mempelajarinya dalam 15 menit." Ucap Mrs. Tina yakin, Erla melihat materi yang sangat banyak.

"Oke." Singkat Erla langsung berbalik meninggalkan Mrs. Tina. Bu Henny melihat Erla hanya memandang punggung Erla yang menjauh.

"Dia dulu tidak seperti itu." Ucapan Bu Henny membuat Mrs. Tina membalikkan badan tersenyum misterius.

Mafia Girl Transmigration ✓Where stories live. Discover now