BAB 31

61.2K 8K 1K
                                    

-o0o-

•Mafia Girl Transmigration•

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mafia Girl Transmigration

Erla membuka matanya, memikirkan kejadian kemarin membuatnya sedikit pusing. Erla memijit pelipisnya lalu menuju kamar mandi.

Setelah selesai membersihkan diri, Erla memakai seragamnya dan memakai hoodie hitam dengan rambut yang digerai, tak lupa dengan topinya. Erla melihat kertas di meja riasnya.

Jangan memaksa, hiduplah seperti air.

-S

Erla menghela napas memasukkan kertas itu ke kotak kecil.

"Aku akan memecahkan misteri kehidupan ini." Tekad Erla, mengambil tasnya dan menuruni tangga hanya ada Mamanya.

Erla melihat Mamanya, terlihat mirip dengan wajah sebuah kepala terputus yang dipeluk oleh anak kecil dalam ingatan Erla kemarin.

Erla mengambil dua helai roti tawar lalu mengunyah cepat, mengingat itu membuat Erla merinding. Erla takut dengan hal-hal berbau mistis walaupun Erla sendiri adalah arwah yang bergentayangan.

"Wajahmu pucat, kau sakit?" Mama Erla berceletuk pelan. "Tidak." Erla menjawab singkat.

"Aku selesai. Aku berangkat." Erla beranjak berdiri, mengambil helmnya. Memakai motor kakeknya tentu saja karena pemiliknya masih tidak di rumah akan lebih bebas membawanya.

"Selamat pagi Nona." Paman Jeri tersenyum menyapa Erla. Erla hanya mengangguk. "Jangan lupa beri makan 3 hewanku." Perkataan Erla membuat Paman Jeri merinding sepertinya acara pemakannya sudah dekat.

"Mereka tidak akan menggigit tapi mematuk." Erla tersenyum lalu menaiki motornya melewati Paman Jeri yang mematung karena perkataan Erla.

Erla membawa motornya dengan kecepatan di atas rata-rata. Dalam waktu 10 menit Erla sudah sampai di parkiran yang sudah ada Kerla, Kevin, Revan, dan Rio yang menunggu Erla. Erla melepas helmnya mengganti dengan topi. Erla menghampiri teman-temannya.

"Erla aku merindukanmu." Kerla ingin memeluk Erla, Erla langsung menghentikan dengan jurus dua jari menahan dahi Kerla untuk tidak mendekat.

"Jangan memeluk orang sembarangan." Erla berkata dengan datar membuat Kerla cemberut. Erla berjalan memimpin melewati lorong-lorong sekolah. Saat ingin berbelok...

DOR

Erla, Kevin, Kerla, Revan, dan Rio berjengit kaget. Pasti kalian sudah tahu kelakuan siapa.

Erla menahan emosi agar tidak meluap-luap. "Kenapa kalian semua tidak ada yang kaget sampai menjerit?" Mr. Kenneth berkedip dengan mengerutkan alisnya.

Mereka semua anak kalem bukan anak banyak tingkah. Mereka semua menahan agar tidak menyumpahi Mr. Kenneth.

"Guru gila." Erla menggelengkan kepala melewati Mr. Kenneth tapi tangan Erla ditarik oleh Mr. Kenneth. Mereka semua berhenti lalu menoleh kebelakang.

Mafia Girl Transmigration ✓Where stories live. Discover now