BAB 34

45.6K 6.3K 779
                                    

-o0o-

•Mafia Girl Transmigration•

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•Mafia Girl Transmigration•

Erla telah memukul Ensa dengan bertubi-tubi tapi Ensa tidak membalas. Ensa memegang perutnya yang nyeri akibat tendangan kuat Erla.

"Derex salah apa denganmu Ensa?!" Teriak Erla dengan wajah yang sudah memerah menahan emosi.

"Uhuk aku hanya tidak suka melihatnya sakit-sakiitan uhuk maka dari itu aku membunuhnya uhuk." Ensa ucap terbatuk-batuk, Ensa mengucap kebenaran tapi juga kebohongan. "Aku hanya ingin melindungimu dari si cerdik Derex ditambah aku cemburu kepadanya." Ucap Ensa di dalam hati.

"Ensa asal kau tahu aku sudah menemukan obat untuk menyembuhkannya dan kau, kau." Erla mengacak rambutnya, lalu keluar membanting pintu.

Ensa berdiri seakan tidak pernah mendapat pukulan bertubi-tubi dari Erla. Ensa meregangkan ototnya. "Bukankah maksudku baik menyelamatkannya dari penghianatan wajah polos si Derex itu lalu membunuhnya. Kenapa dia sangat marah sampai meledakkan Ensa Internasional." Ensa berkata pada diri sendiri. Ensa tidak sadar jika Ia juga bertindak keterlaluan pada tubuh Erla yang asli.

Flashback on

Erla melihat sekelebat putaran film bahwa Ensa mengakui telah membunuh Derex dan memutilasinya. Xora yang murka meledakkan Mensa Internasional (Ensa Internasional) dan Erla melihat wanita yang disiksa adalah Xora, itu dirinya sendiri.

Erla juga melihat pria yang menyiksa wanita itu adalah Ensa. Menyiksa dengan listrik tegangan kuat. Erla tidak bisa mendengar percakapan antara dirinya dulu sebagai Xora dan Ensa.

"Ensa? Apa kau pembunuh Derex adikku?" Tanya Erla. Yang sudah siap melayangkan pukulan.

"Ya aku membunuhnya dan memutilasinya." Ucap enteng Ensa. Erla mendorong kuat Ensa lalu memukul tulang pipi Ensa berkali-kali.

"Aku membencimu Ensa." Ucap Erla lantang lalu mengarahkan tendangannya di dada Ensa. Sedangkan Ensa hanya pasrah.

"Aku juga mencintaimu Xora." Ensa tersenyum, Erla yang emosi langsung menonjok bawah dagu Ensa lalu menarik rambut Ensa dan mengarahkan kepalanya ke kaca hingga pecah. Kepala Ensa sudah berlumuran darah tapi senyumnya masih terpatri di wajah babyfacenya.

Flashback off

Erla mengatur emosi dan napasnya lalu mendobrak pintu Zain. Zain yang sedang mematikan lampu dan menonton film horor Jeritan Malam langsung meloncat.

"SETANNN!" Teriak Zain spontan dan meloncat melupakan kakinya yang habis tertembak. Zain melihat Erla yang sedang emosi. Erla mencari saklar lampu dan menyalakannya.

"Aku manusia." Ucap Erla lalu merebut pop corn Zain. Erla ikut menonton film horor meski dia takut. Erla melihat Zain yang berdiri tanpa tongkat.

"Zain?" Tanya Erla. Zain yang mengumpulkan nyawanya "Ya?" Jawab Zain.

Mafia Girl Transmigration ✓Where stories live. Discover now