9. ✓

14.7K 1.4K 30
                                    


Setelah beberapa hari lalu pergi mengunjungi Om Ontra dan istri, hari ini tepatnya pada sore hari Adelin beserta keluarganya pergi menuju bandara untuk menjemput ibu dari Ranti-Bunda Adelin yang bernama Rita.

Omah datang sendiri, karena Opah tak bisa datang sebab masih banyak pekerjaan yang harus di selesaikan. Tujuan Omah datang karena akan ada acara pernikahan dari sepupu Adelin lebih tepatnya anak dari Kaka sang Bunda yang artinya cucu dari Omah juga, yang akan menggelar pernikahan pada waktu dekat ini bahkan Satria sudah di wanti-wanti oleh Omah agar membawa pasangan saat kondangan nanti.

Setelah menjemput Rita atau yang kerap Adelin dan Satria panggil Omah di bandara, mereka sekeluarga tak langsung pulang melainkan mampir ke salah satu restoran terlebih dahulu karena Omah katanya ingin sekalian nostalgia tentang masa mudanya di restoran milik salah satu teman dekatnya yang sudah lama tak berkabar dengannya semenjak pindah keluar negeri, dengan Satria yang bertugas menyetir.

"Yah, Bund, Bang, Adelin sama Omah mau ke toilet bentar!" pamit Adelin kepada keluarganya.

Sepeninggalan Adelin dan Omah Rita, pelayan datang membawakan buku menu pesanan.

"Silahkan di pilih Bu, Pak, Mas!" ucap pelayan wanita tersebut dengan ramah.

"Kamu apa Bang?" tanya Ranti kepada anak sulungnya.

"Aku ayam aja deh," jawab Satria masih fokus pada ponselnya.

"Mau paha atau dada mas?" tanya pelayan tersebut sambil memegang notebook kecil untuk mencatat pesanan.

"Ganjen banget sih sampe nanya mau paha atau dada segala," Omah Rita yang baru saja pulang dari toilet tiba-tiba menyahut.

Pelayan tersebut tersenyum canggung sedangkan mereka berempat hanya dapat tersenyum malu.

"Udah ya mbak samain aja," putus Dirga, sang pelayan tersebut langsung pamit undur diri.

Omah Rita mengambil duduk disamping Satria lalu diikuti Adelin yang memilih menyempil di antar Ayah dan Bundanya.

"Repot banget si loh, pake nyempil segala," cibir Satria melihat kelakuan sang adik.

"Dih sewot banget lo BangSat!" ejek Adelin sambil menjulurkan lidahnya meledek.

Omah Rita yang tadi ingin menegur Adelin mengurungkan niatnya, mengingat jika nama Satria di awali dengan kata Sat ditambah Bang jadinya BangSat.

Setelah pulang dari restoran Omah Rita langsung menuju kamarnya yang memang telah disiapkan sebelumnya.

"ADELIN, KE KAMAR OMAH BENTAR!!"

Adelin tersedak kuah mienya karna teriakan sang Omah, dia memang memilih memasak mie walaupun sudah makan di restoran namun perutnya belum merasa kenyang. Dan dengan terburu-buru Adelin menghabiskan mienya yang memang tinggal setengah, meneguk air hingga tandas dan langsung menuju kamar sang Omah.

"Kenapa Omah manggil aku?" Adelin berjalan memasuki kamar Rita, dan langsung mendekat kearah sang Omah yang sedang duduk didepan meja rias.

Omah Rita menoleh kemudian menyuruh cucu perempuannya itu untuk duduk, karena hanya ada satu kursi Adelin memutuskan duduk di atas meja rias, berhubung badannya tergolong ringan jadi dia tak takut meja rias tersebut akan rusak atau ambruk.

Hai, Bubu! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang