36. ✓

10.2K 1K 43
                                    

Nadya putus dengan Rizal.

Kabar itu menyebar dengan cepat, tak heran mengingat Rizal Allano cukup terkenal karena dia dan timnya di basket sering menyumbangkan piala untuk sekolah.

Dan rumornya karena Rizal selingkuh.

"Sahabat Adelin di selingkuhi woi," Adrian membuka percakapan mereka dengan gosip.

"Adelin itu yang kemarin makan bareng kita di kantin kan?" tanya Jessy di angguki Adrian.

"Sahabat dia yang mana?" tanya Donny tertarik.

Kini mereka sedang berjalan ke kantin.

"Yang namanya Nadya, yang sering di panggil Nanad itu loh," jelas Adrian, merasa bangga karena bisa membedakan Adelin dengan sahabat-sahabatnya.

"Yang paling pendek?!" tebak Donny.

"Bukan, yang itu Sesil," kesal Adrian.

"Sesil yang pacarnya Nino kan? Sahabatan sama Adelin ya," gumam Jesica baru tau.

"Nadya tuh yang teriak paling kencang setiap anak basket latihan nggak sih?" tanya Naufal mulai familiar dengan nama itu.

Adrian mengangguk cepat, "Iya yang itu, cantik gitu di selingkuhin anjir si Rizal nggak bersyukur banget babi,"

"Rizal itu yang anak Ips bukan?" Jessy bertanya di sela-sela langkahnya menuju kantin.

"Iya, kenal lo?" tanya Adrian kepo.

Jessy mengangguk, "Pernah dekat, tapi gue tolak,"

"Gue yakin sih ini si Adelin pasti ngamuk-ngamuk ke Rizal, tuh cewek kalo benci orang langsung di labrak anjirr,"

"Masa sih? Cewek kurus kaya dia jago berantem, tapi di lihat dari pembawaannya emang orangnya nggak kenal takut sih," kata Jessy membenarkan perkiraan Adrian.

Kantin ramai kali ini, meski sebenarnya setiap hari selalu ramai tapi kali ini berbeda.

Para penghuni kantin berkumpul di satu meja, karena penasaran Adrian segera berjalan cepat menuju keramaian di ikuti yang lain.

"Yakin gue pasti si Adelin nih," gumam Naufal yakin sambil mempercepat langkahnya.

Membelah kerumunan, langsung di sambut dengan Adelin yang marah-marah dan Rizal yang hanya diam tak menjawab juga cewek lain yang mereka yakini sebagai pacar ah ralat selingkuhan Rizal berdiri di samping cowok itu.

"Lo katarak ya? Buang berlian malah mungut sampah kaya gini, nggak nyangka gue," Adelin geleng-geleng kepala heran, sambil melirik sinis pada selingkuhan Rizal.

"Mungkin karena gue lebih baik dari temen lo," balas cewek itu tak terima.

"Idih, sok kecakapan lo babi. Di lihat dari ujung sedotan juga tetap aja lo nggak ada baik-baiknya, kalo lo baik pasti nolak di jadiin selingkuhan anjir!" Adelin sudah tidak bisa membendung kekesalan yang ia tahan sejak semalam.

Nanad ada di sana berusaha menenangkan Adelin, "Del udah dong, malu di liatin orang,"

"Apaan udah-udah gue aja belum nampar muka brengsek dia," sewot Sesil yang terus memberontak, ingin join tapi Nino menahannya.

Hai, Bubu! (END)Where stories live. Discover now