44. ✓

12.7K 1.1K 33
                                    

Setelah lo baca chat Adelin perasaan lo gimana?

Selama Adelin ngejauhin dan nggak pernah ganggu lo lagi akhir-akhir ini perasaan lo gimana?

Lo ngerasa ada yang hilang nggak?

Perkataan Jesica terus terlintas dipikiran Kafka, karena itu sejak di sekolah bahkan sampai pulang dari rumah Jesica yang dia lakukan hanya diam termenung.

Kafka mengakui dia merasa kehilangan.

"Lo denger nggak sih gue ngomong apa?!"

Kafka tersentak kaget, meminta maaf pada Kak Fira yang sudah memasang wajah masam.

Setelah mengantar Jesica ke rumahnya, Kafka langsung buru-buru pulang dan meminta maaf pada yang lain karena tak bisa ikut kumpul sebab Kak Fira menelpon dengan menggunakan ponsel Papa dan menangis menyuruhnya untuk pulang mau tak mau Kafka menuruti mengingat Kakaknya itu sedang hamil anak kedua.

"Pah, Kafka nggak mau ngobrol sama aku,"

Kafka meringis panik, dan segera beranjak dari sofa mengejar Kak Fira yang pergi menemui Papa untuk mengadu.

"Gue minta maaf, ayo ngobrol lagi!" bujuknya sambil berusaha menyamakan langkah dengan wanita itu.

Berhasil, Kak Fira menghentikan langkahnya dan menoleh pada Kafka sepenuhnya.

"Ayo ke sofa lagi," ajak Kafka dan mengandeng lengan Kakaknya itu.

Kak Fira menurut saja dan ikut duduk di sofa, entah kenapa akhir-akhir ini Kakaknya itu sangat suka nempel-nempel padanya bahkan suaminya sendiri wanita itu acuhkan.

"Lo lagi banyak pikiran ya?"

Kafka yang sedang menonton tv menoleh, "Keliatan ya?"

Kak Fira mengangguk, "Soalnya muka lo kusut banget, jangan-jangan lo nggak suka gue peluk-peluk kaya gini!"

Kafka mengeleng cepat, segera mengeratkan pelukannya sebelum Kak Fira beranjak dan melaporkannya pada Papa.

"Nggak, gue suka kok di peluk lo," jelasnya cepat, itu sebuah kejujuran. Kafka nyaman, rasanya dia ingin tidur melupakan banyak hal sejenak.

"Kak gue nyender ya, ngantuk banget. Kalo bahu lo kram bangunin gue," katanya dan mulai mencari posisi ternyaman dan memejamkan matanya.

Kak Fira hampir mengomel karena niat awalnya adalah mengajak Kafka ngobrol bukan menemani dia tidur, namun terurung melihat wajah Adiknya yang terlihat sangat tidak ada semangat hidup.

Hampir satu jam Kafka tidur, dan terpaksa bangun karena tepukan keras di pipinya itu ulah suami Kakaknya.

"Sana tidur di kamar, sekarang giliran gue yang manja-manja," usirnya.

Kafka menurut saja dan kembali ke kamarnya sebelum itu menyempatkan diri mencium pipi Ano yang sejak tadi nemplok pada bapaknya itu.

Sampai di kamar Kafka tak melanjutkan tidurnya dia memilih untuk langsung mandi karena sejak tadi dia masih memakai seragam sekolah.

Manusia ampas

Adrian: woeeee udh pda liat postingan Adelin gk?

Donny: gue udah, anjayy fotonya nyender di bahu

Naufal: bgst! Gue baru ngecek, tuh cowok anjg bgt

Adrian: tpi gue ngakak ngeliat komentarnya

Kafka hanya membaca isi chat di grup, tak berniat nimbrung. Tangannya tergerak mengetik nama akun Instagram Adelin, terdiam sejenak karena cewek itu ternyata sudah lama mengikuti akun instagramnya.

Hai, Bubu! (END)Where stories live. Discover now