14. Hide and Seek

138 18 13
                                    

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.


***

Perpisahan itu bergulir lancar, tenang, dan pedih. 

Hyunwoo hanya dapat menertawai dirinya sendiri karena ternyata membuat Seona menyerah semudah yang ia perkirakan. Meski sejatinya, Hyunwoo jauh lebih dulu mengambil keputusan bodoh itu.

Melepas cinta pertama dan terakhirnya. 

Dulu, Hyunwoo dengan mudah menikahi Sunhee tanpa berpikir ribuan kali. Padahal ia tak memliki perasaan apa pun pada wanita itu. Pemuda mengagumkan yang saat itu selalu dianggap cemerlang, dapat begitu saja menerima Aeri sebagai putrinya meski tak ada ikatan darah, dan mengabaikan cibiran orang-orang tentang dirinya karena telah menghancurkan karier model yang tengah naik daun.

Kendati sesungguhnya, yang Hyunwoo lakukan hanya berusaha menyelamatkan masa depan Seunhee dan bayinya. 

Namun, ketika kemudian hatinya telah diserahkan oleh seorang wanita tanpa ia sadari, pria dewasa itu malah berubah menjadi sosok pria dengan banyak ketakutan. Terlebih sejak kematian Aeri menjadi bukti atas kegagalannya menjaga sang bocah. Seolah sedikit saja sentuhannya akan membuat Seona patah. 

Hyunwoo lupa, jika Seona sudah pernah menyerah atas semua yang ia cintai; kasih sayang ayahnya, pelukan ibunya, masa depannya dengan Kihyun, dan sekarang Hyunwoo membuat wanita itu menyerah atas rumah tangga mereka.

"Kau akan terus di sini?!" desak Changkyun yang sedari tadi menahan diri untuk tidak menyeret sang atasan  keluar dari ruangannya. "Ini sudah tengah malam, Hyung! Kau akan membiarkan istrimu terus menunggu dan melihatnya tertidur lagi di depan televisi?!"

Hyunwoo mengangkat wajahnya lesu. Semoga saja benar, istrinya akan tertidur lagi karena lelah menunggunya. Tapi Hyunwoo tahu, malam ini tidak akan ada pemandangan meneduhkan seperti itu. Ia melirik amplop cokelat, yang setiap kali tertangkap pandangannya selalu berhasil membuat hatinya mencelus. 

Hyunwoo tersenyum miris. "Tenang saja. Tidak akan ada yang menungguku lagi mulai malam ini, Kyun. Tidak ada," rapalnya lirih. "Penantian sudah berakhir."

Ya. Penantian Seona atas janji Hyunwoo yang akan bertanggung jawab atas hidupnya, dan penantian Hyunwoo dengan rencana bodohnya yang membuat Changkyun geleng-geleng kepala.

"Kau akan mati di tangan ayahmu kalau sampai beliau mendengar ini, tahu kan?"

Hyunwoo hanya menggumam.

"Bisa tidak sih, salah satu saja dari kalian mulai berbicara? Jangan terus diam begini!" Changkyun mengacak rambutnya, kehabisan akal. "Hyung!"

"Tidak usah berteriak, aku dengar." Hyunwoo malah menyahut asal.

Changkyun yang sudah anjlok level kesabarannya, merampas berkas-berkas tidak jelas yang dikerjakan Hyunwoo-- sejak Seona meninggalkan gedung kantor mereka--lantas merobek-robek kertas itu untuk melampiaskan kemarahannya.

[M] TOUCH (Monsta X Shownu)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu