19. Eternally

118 17 8
                                    

Warning !
18+

Sudah kutulis ya peringatannya.

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Pria itu menepuk ujung mantelnya, merapikan sekilas kancing bagian depan suit yang dibalut rapi. Tangan kanannya menggeggam buket baby breath untuk wanita pujaan, sedang boneka beruang dengan hidung cokelat gelap itu dipandanginya bersama hati yang mengembang. Son Hyunwoo tengah menunggu di depan pintu kedatangan. Presensi dua orang yang dinantinya belum juga tampak, padahal sudah hampir satu jam ia berdiri di sana. 

Satu, bahkan dua jam pun Hyunwoo rela menunggu. Itu bukan apa-apa dibanding empat tahun yang sudah berlalu. Bibirnya menyungging senyum, rasanya empat tahun penantiannya sirna karena hanya dalam satu minggu ini. Berbalas setimpal oleh anak dan wanitanya yang akan kembali ke rengkuhan. Hanya perlu selangkah lagi, maka mimpinya menyatukan kembali keluarga kecilnya lengkap sudah. 

"Ayah!"

Hyunwoo berbalik dengan cepat. Bocah itu berlari dengan riang, lalu menghambur pada kaki jenjangnya. Wajah Siwoo hilang tertutup mantel sang ayah. Hyunwoo terbelalak, namun bahagia tidak terkira, dan ketika putranya mendongak, Hyunwoo menemukan obat rindunya yang ia butuhkan.

"Ayah menunggu lama?"

Hyunwoo berjongkok, menumpu pada satu lututnya. Setelah menyerahkan boneka yang ia bawa tadi, Hyunwoo menarik Siwoo ke dalam pelukan yang hangat, lantas menggeleng. "Tidak. Ayah baru sampai."

Siwoo yang sangat gembira dapat bertemu lagi dengan sang ayah mendorong pundak ayahnya itu, lantas berujar, "Maaf, Ayah. Tadi aku minta Paman Chae membelikan Mama makan siang dulu, karena Mama tidak mau makan sejak kemarin." 

"Pa-paman Chae?" Hyunwoo mengernyit. 

Tunggu. Tidak mau makan? Ada apa dengan Seona-nya? Tiba-tiba Hyunwoo khawatir.

Siwoo mengangguk antusias. "Uh, itu Mama dan Paman Chae!" Ditunjukkan sepasang pria dewasa yang sedang berjalan mendekat. 

Raut Hyunwoo berubah dingin dalam sekejap. Bagaimana bisa ia baik-baik saja, jika kemudian wanita yang sudah dinantinya kini tepat di depan mata, dengan jemari tertaut pada pria lain? Pria itu menggenggamnya demikian erat, seolah tak mengizinkan siapa pun mengisi celah diantara mereka. Seona sama sekali tidak menunjukkan wajah keberatan. Wanita itu justru tampak begitu menikmati momen dimana ada seseorang yang mampu diandalkan di sisinya. 

Tempat yang pernah Hyunwoo sia-siakan. 

"Hyung." Hyungwon menyapa dengan ramah. Namun, Hyunwoo tidak pandai bersandiwara. Ia tidak kuasa membalas dengan sama ramahnya. Hyungwon mengalihkan pandangan pada Siwoo. "Siwoo-ya, ingat pesan Mama? Tidak berlari di tempat umum, Sayang."

[M] TOUCH (Monsta X Shownu)Where stories live. Discover now