[M] TOUCH (Monsta X Shownu)

15. Another Start Line

Kenapa update-nya selalu diatas jam 12 malem?

Yah ... You know. Halu itu bakal lancar banget kek rucika kalau udah makan seblak. *eh XD kalau udah lewat tengah malam maksudya.

Hati-hati ! 

Part M

***

Changkyun berulang kali menenglengkan kepala, ada yang tidak beres. Istri atasannya itu mungkin saja punya sejenis pelet atau penjerat sakti mandraguna, yang dapat membuat Changkyun menurut saja 'diseret' kemari. Padahal, tadi dia hampir bersumpah-serapah pada Hyunwoo lantaran menjebaknya dalam rencana 'jahanam' ini. Yang benar saja!

"Dokter, sih. Tapi janda! Ya ampun!"

"Oppa." Seona menegur halus. "Janda juga wanita. Jangan begitu, ah! Tidak baik, loh. Belum juga bertemu orangnya."

Changkyun tidak menimpali, cukup tahu diri karena sedari tadi terus menggerutu. Seona melanjutkan langkah melewati lobi menuju ke poli kandungan. Changkyun mendengkus pelan, mengekor saja setelah merapiakn sekilas setelannya. Ini hanya kontrol rutin ibu hamil, bukan kencan buta. Iya, kan?

Seharusnya begitu.

Changkyun tahu dengan pasti tabiat Hyunwoo yang semaunya sendiri. Hanya, baru tahu kalau sahabatnya itu sekarang sudah punya pendukung.

Padahal aku mempercayaimu, Shim Seona!

Changkyun nyaris kehabisan napas. Menahan senyum selama hampir setengah jam nyatanya membutuhkan banyak usaha. Tidak lucu kalau sampai lepas kontrol sebentar saja, bisa-bisa kedua sudut bibirnya itu sudah menyentuh telinga—saking girangnya.  

Ketika perawat dokter Yeun membukakan pintu ruangan praktek tadi, sang pria yang tengah bersungut-sungut itu mendadak susut tanduknya, lantaran diguyur seulas senyum sejuk sang dokter spesialis kandungan yang menyambut ramah. Seharusnya Changkyun sadar itu bukan untuknya, meski begitu ia tetap tidak bisa mengabaikan lirikan sang dokter yang sempat mencuri pandang padanya ketika berjalan di belakang Seona. Seolah sudah mengetahui rencana 'gelap' pasangan suami-istri yang dikenal dari rekan dokternya di rumah sakit yang sama--dokter Chae Hyungwon.

"Kami akan menunggu di cafe depan rumah sakit," tawar Seona pada dokter cantik itu. Usianya hampir empat puluh. Bahkan lebih tua dari Hyunwoo. Tapi, pertama kali bertemu tadi, Changkyun nyaris mengira ia masih dokter residen; maniknya bersinar, ramah, baby-face sekali. Kalau dilihat sekilas, orang akan mengira dokter Yeun dan Seona adalah sebaya.

"Ah ... tapi sepertinya aku masih butuh waktu sedikit di sini," balas Yeun dengan senyum rikuh. Ia sesekali melirik Changkyun yang duduk di sofa sudut ruang prakteknya karena segan.