Chapter 4

3.6K 417 33
                                    


Peta Wilayah Yunani

Peta Wilayah Yunani

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sparta.

Mendengar namanya saja sudah membuat orang terkagum, walau kebanyakan dari mereka lebih gemetar takut.

Ada suatu larangan tak tertulis di seluruh kalangan rakyat Yunani yang menyatakan bahwa jangan sekalipun mencari masalah dengan orang-orang berpengaruh di Sparta. Bisa jadi mereka membumi hanguskan rumah-rumah kalian, tanah kelahiran kalian.

Sparta merupakan kota yang terkenal dengan para pria yang kuat dan gagah berani bertarung di medan perang. Pasukan mereka tak pernah gentar menyerang.

Kebanyakan dari para lelaki di Sparta memang dididik menjadi prajurit tempur untuk melindungi wilayah mereka dan menundukkan wilayah lain. Mereka dilatih bertarung sejak baru bisa berdiri. Walau tak semua dari para pemuda memilih menjadi prajurit, namun tak sedikit rakyat biasa yang ahli dalam bela diri.

Seperti halnya pemuda berahang tegas yang tengah mengayunkan pedang dengan gesit dan lincah serta terkesan indah. Dia bukanlah seorang prajurit melainkan rakyat biasa yang tinggal jauh dari pemukiman kota. Dibesarkan oleh seorang nenek tua yang memiliki cucu seusia dengannya.

Pemuda itu terus bergerak ke segala arah dengan halus bak kupu-kupu yang tengah menari anggun di padang bunga. Suara ayunan pedang, semilir angin, dan gemeresik dedaunan melebur menjadi satu.

Sedetik kemudian, suara lemah dari dedaunan kering tersentuh membangkitkan ketajaman panca indra pemuda itu. Ia menyadari akan keberadaan makhluk lain selain dirinya di hutan itu.

Whuss.

Pedangnya hanya membelah angin, namun itu tak menurunkan kesiagaan. Ia menajamkan indra pendengaran, mencoba mencari suara lain selain nyanyian alam.

"Zedas."

"Siapa itu?" Mata tajam pria itu waspada menyisiri segala arah. Ia mendengar suara yang menyerupai bisikan menggumankan sebuah nama.

Dia segera melangkah gesit mencari asal suara, tapi tak menemukan apapun. Sedetik kemudian, dengan sigap ia berbalik dan menghunuskan mata pedang tanpa ragu sampai hampir menyentuh dagu sosok lain itu.

Glup.

"Aku tak ingin bertemu dan melihat senyum Charon, Tae." Sosok pemuda lain yang bernama Sungjae meneguk ludah berat. Niatnya adalah mengagetkan sang sahabat. Ia menggeser ujung pedang dengan pelan dan sangat hati-hati.

Sungjae adalah satu dari sangat sedikit pemuda di Sparta yang tak memiliki minat akan ilmu pedang. Menciptakan benda-benda unik adalah hal yang lebih menarik baginya. Ia mempelajari hal itu dari sebuah buku pemberian Centaurs yang pernah ditolong sahabatnya ini.

"Cepat atau lambat kalian pasti bertemu." Jawab pemuda yang tak lain adalah Taehyung dengan santai, kemudian menyarungkan pedang.

"Ehm. Ya. Tapi tidak untuk sekarang, karena aku ingin pergi ke kota."

FATE ╬ KOOKV [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang