Chapter 19

3.2K 370 78
                                    

Putih.

Itulah warna yang pertama kali ditangkap mata kala Jeongguk terbangun dari ketidak sadaran. Tak hanya langit-langit, tapi dinding dan seluruh ornamen ruang didominasi warna putih.

  Tak hanya langit-langit, tapi dinding dan seluruh ornamen ruang didominasi warna putih

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dia tengah berada di atas permadani sutera putih nan lembut. Netranya menatap lantai kaca tipis yang memperlihatkan aliran sungai berwarna pelangi dengan beberapa ikan koi berpendar putih. Bahkan bebatuan di sungai itu merupakan batu kristal putih bercahaya. Tidak salah lagi, ini kuil Bulan. Jeongguk menatap tubuh sendiri yang tak lagi dipenuhi luka.

Para dewa dewi Bulan memang sangat ahli dalam pengobatan dan penyembuhan, tidak jauh berbeda dengan Apollo.

Samar, terdengar alunan musik merdu menenangkan hari. Bahkan untuk hatinya yang keras sekalipun. Ia beranjak dan melangkah menuju asal suara. Tak jauh disana, netra Jeongguk menangkap sosok si manis dengan balutan sutera putih transparan tengah duduk di bangku memainkan lira kristal.

"Tae." Itu Jungkook yang memanggil dari sisi lain.

Taehyung menghentikan gerakan jari lentik pada lira. Ia menatap dua sosok berwajah sama dengan senyum mengembang. "Ya."

Jungkook segera bergerak menjadi tameng, melindungi tubuh Taehyung begitu menyadari keberadaan Jeongguk. Ia mengangkat tangan guna mengeluarkan petir tapi tak bisa. Dicoba lagi, namun ujung jarinya hanya mengeluarkan asap kecil. Apa-apaan ini?!!

"Tak apa Jung." Ujar Taehyung lembut dengan menyentuh hangat pundak lelakinya. Ia telah berdiri dari bangku dan berdiri di sisi sosok yang terus mencoba mengeluarkan petir.

"Walau tubuhmu tak lagi terluka, tapi chi dalam tubuh belum seutuhnya membaik." Tambah Taehyung menjelaskan mengapa kekuatan itu menghilang.

"Jadi ini pilihanmu?" Suara Jeongguk kemudian dan dijawab dengan anggukan kecil serta senyum hangat Taehyung.

"Dendam hanya mengotori hati." Tuturnya lembut.

Jungkook mengerenyit dahi bingung, "Pilihan? Dendam?"

"Aku tidak begitu suka, tapi baiklah aku tak akan menolak." Balas Jeongguk. Sedang jungkook semakin diliputi kebingungan dan matanya melotot sempurna kala Jeongguk mencium tangan lentik sang kekasih.

BUAK!!!

"Brengsek sialan!!!" Marah Jungkook seraya melayangkan tinjuan kuat.

Taehyung menyentuh lengan Jungkook dan menenangkan lelakinya yang tengah emosi. "Jung, aku tak ingin melihat kalian berperang."

"Dia telah menyiksamu, Tae."

Menggeleng lembut, Taehyung berucap. "Jeongguk tidak begitu kejam seperti yang kau bayangkan, Jung. Maka aku memilih kalian berdua."

Setelah melihat potongan ingatan Jeongguk, Taehyung sadar bahwa sosok itu tak patut disalahkan. Zeus yang tersulut emosi dan api cemburu menerima laporan begitu saja serta memutuskan penghukuman tanpa menyelidiki kasus lebih rinci.

Dewa langit itu mengutuk Jeongguk atas hal buruk yang bahkan tidak pernah dilakukan sama sekali. Kedua saudara Jeongguklah yang memperkosa nimfa hutan secara bergantian. Mereka mengaku jujur dan memohon maaf sewaktu nyawa hendak dicabut. Jadi, tak begitu salah jika Jeongguk marah dan balas dendam. Itu karena Zeus tidak cukup bijak.

Berbeda dengan Jeongguk yang melempar seringai tipis seraya menyeka darah di sudut bibir, Jungkook menggeleng kepala kuat. "Tidak Tae. Kau harus memilih satu di antara kami."

"Aku tak bisa. Kalian pasti akan berperang lagi dan bumi semakin hancur." Tutur Taehyung lembut. Menurutnya, ini adalah pilihan paling bijak.

"Masa bodoh dengan dunia. Kau harus memilih satu yang kau cinta." Seru Jungkook lagi.

Manik hazel Taehyung menatap Jungkook dan Jeongguk bergantian, terus-menerus. "Dari pada kehancuran dunia, aku lebih tak ingin melihat kalian binasa. Aku--"

"Ya?"

"Aku mencintai kalian berdua." Ungkapnya tak bisa memilih. Ia menyukai Jungkook yang baik hati, tapi Jeongguk juga tidak begitu buruk dan selalu merawat dengan lembut walau digagahi dengan kasar tiada henti. Dirinya menyukai sentuhan mereka berdua.

Jungkook tetap menggeleng keras, "Tidak bisa, Tae."

"Ck. Banyak omong sekali. Pergi saja kau kalau tak suka." Jeongguk melesat secepat kilat membawa pergi tubuh Taehyung dalam gendongan.

Merasa kecolongan, Jungkook berteriak kesal. "YAK!!! Kembalikan Taehyung-ku!!!"

.

.

TBC

FATE ╬ KOOKV [END]Where stories live. Discover now