Chapter 10

2.8K 393 89
                                    

"Zeus? Kenapa ayah bisa disini?"

Namjoon mendekati sang putri paling lugu, buah hati bersama Demeter. "Hades sedang berpatroli."

Jawaban yang tidak relevan. Namjoon malah naik ke permadani sang ratu dunia bawah. "Tidak memakai pakaian, hm?"

"A--ayah." Jisoo mencengkram bahu Namjoon, kini tangan dewa itu tidak sopan meremat bongkahan kenyalnya yang tersembunyi di balik selimut.

"Ja--jangan." Lanjutnya. Berusaha mati-matian menahan desahan, ulah tangan nakal sang dewa langit.

Tentu Namjoon tidak mengindahkan usaha Jisoo untuk menolak, "Masih basah. Kau baru melakukan dengan Hades?"

"Kumohon.. ayah."

"Tentu saja. Aku akan melakukannya cepat." Setelah itu Namjoom membungkan bibir sang dewi.

Bukan. Bukan ini yang dimaksud Jisoo. Dia tidak ingin begini. Dia memohon agar Namjoon tidak berbuat macam-macam. Maka dari itu dirinya terus memberontak, tapi kekuatan sang dewa lebih besar.

Pada akhirnya Jisoo hanya bisa pasrah dan menangis telah dilecehkan paksa. Hal itu, tidak hanya terjadi sekali. Siklus sama terus berulang dimana Namjoon datang ke dunia bawah kala Hades berpatroli di dunia atas. Kedua dewa itu menanamkan benih di dalam rahim Persephone di waktu yang berbeda namun terkadang di hari yang sama.

Semula rasa amarah dan takut melingkupi Jisoo, tapi kini tidak lagi. Ia menyambut saja kedatangan Namjoon dan berakhir menyatu bersama. Terkadang, sang ayah hanya menemaninya duduk di bawah pohon Dedalu sembari memakan buah delima, mendengarkan dirinya bernyanyi merdu. Hingga, tibalah hari itu. Entah itu suatu anugrah atau bencana. Sang dewi hamil, dan Hades belum tau.

Tidak.

Hades tidak boleh tau.

Jisoo meminta Namjoon untuk mengangkat janin dalam kandungan. Dia takut kalau anak itu ternyata benih yang tumbuh dari sang dewa langit, bukan suami. Tentu Hades akan marah besar atas perselingkuhan ini, apalagi sampai melahirkan bayi yang bukan keturunannya.

"Tenanglah Jisoo. Aku akan memindah janin ini ke rahim manusia."

"Siapa?"

"Kau tidak perlu tau. Jika kau mengetahui keberadaan jabang bayi ini, kau akan mengunjunginya lagi dan lagi. Itu akan menimbulkan kecurigaan Hera. Pada saatnya, anak ini akan datang ke wilayahmu." Setelah itu, Namjoon mengeluarkan sang janin dan memindah ke dalam pahanya.

"Ma'af atas perbuatanku selama ini." Ucap Namjoon dan mengecup kening Jisoo. Kemudian ia memasuki sebuah kaca bagai portal yang menghubungkan ke dunia atas.

Namjoon membuka pintu kuil Zeus. Di dalam, ada sosok pengabdi wanita berparas cantik. "Kau Semele, bukan?"

"Siapa anda?" Tanya wanita itu sedikit terkejut.

"Aku adalah pemilik kuil ini."

Hening sesaat.

"Ze--zeus?" Ucap Semele terbata, tak menyangka akan didatangi sang dewa langit.

Namjoon menampilkan senyum berwibawa. Selanjutnya, kisah mengalir begitu saja dan mereka berakhir di peraduan. Tanpa Semele tau, Namjoon tidak mengeluarkan benih di dalamnya. Sang dewa memang memasukkan sesuatu, dan itu adalah janin yang berangsur membuat perut Semele menghangat bak dibuahi.

Setiap kali, Namjoon mengunjungi Semele dengan membawa banyak buah terutama delima. Buah kesukaan ibu sang jabang bayi. Diluar dugaan, Hera malah mengecoh Semele sehingga Dionysus harus dipindah lagi ke rahim wanita lain. Tentang rahim Semele, sang dewa memasukkan janin domba untuk mengelabuhi Hera. Sementara Maria berhasil keluar dari Athena dan berlayar dengan perut bunting ke Troya.

FATE ╬ KOOKV [END]Место, где живут истории. Откройте их для себя