Chapter 16

3.8K 377 37
                                    

Begitu bangun dari pingsan, tubuh polos Taehyung ternyata kembali terbelenggu kabut hitam dalam keadaan merangkak di padang bunga merah seperti semula. Kabut-kabut berbentuk tangan hitam itu terus menggerayangi tubuh dan membuat mengeliat serta melenguh keras. Efek ramuan itu memanaskan suhu tubuh serta nafsu birahi.

"Uu.. a--anghh. Lepas.. ahh. Kumohonhh. Lepas." Lenguhnya seraya minta untuk dibebaskan.

"Berhenti.. eungh! Ngahh. Hentikanhh."

Namun tangan-tangan hitam dan penis itu terus saja mengeksploitasi dan bergrilya, bahkan Taehyung dibuat melotot kaget kala tubuhnya diangkat melayang di udara. Dia segaja tidak mengeluarkan sayap putih karena pasti akan dibelenggu kuat, dan itu sakit.

"AAGH!!!" Taehyung mengerang kencang karena tiga penis hitam memasuki lubang anal tanpa bisa ditolak.

Penis-penis itu bergerak liar menubruk titik sensitif di dalam sana. Karena ia adalah pria yang memiliki rahim, maka lubangnya dapat terlumasi dengan alamiah. Tidak hanya suara lenguhan, tapi juga juara becek di bawah sana yang memenuhi ruangan lumayan remang ini. Tubuhnya kembali menggelinjang hebat selama pelepasan yang entah keberapa kali. Lahar putih dan keringat lengket menyatu menjadi satu, menyeruakkan bau khas dan wangi.

"Eumphh!!" Mulut Taehyung kembali disumpal batang penis hitam. Ia hanya bisa memejamkan kuat dengan liquid bening yang mengalir dari mata juga mulut. Dibawah sana, penis-penis itu tidak berhenti bergerak walau ia masih sensitif. Jangan lupakan puluhan tangan-tangan hitam yang bergrilya di kulit tubuhnya dan meremas-remas kencang apa yang bisa diremas.

Kepala Taehyung semakin pening dan seakan melayang. Ah, dirinya memang melayang. Intinya ia tak dapat berpikir jernih. Mungkin efek ramuan itu bekerja semakin kuat. Tangannya bahkan bergerak menggenggam batang penis yang muncul dan mengocok dengan pipi semakin merah.

BRAK!!

Tubuh Taehyung terhempas ke ladang bunga merah. Penis-penis telah lenyap, tapi tidak dengan tali kabut dan tangan-tangan hitam. Taehyung merasa kekosongan dan ia tidak suka itu.

"Kemarilah." Seru Jeongguk dengan santai. Entah sejak kapan sosok tampan memuakkan itu duduk di batu pipih dengan tanpa mengenakan pakaian.

Sedang Taehyung menggeleng kuat. Ia menaikkan pantat dan memasukkan jemari sendiri ke lubang anal. Jarinya terus bergerak keluar masuk dan mencoba meraih titik itu. Ah, sial.. ini kurang. Mata sayu dan mengembunnya menatap ke arah Jeongguk, lebih tepatnya pasa daging panjang tak bertulang yang menjulang.

Tidak! Jangan! Tapi aku ingin. Tidak! Tidak! Ingin itu. Jangan. Ingin penis. Tidak! Penis. Penis. Penis. Berhenti! Ingin penis sungguhan. Tidak, dia! Penisnya. Pikiran Taehyung terus bergelut tanpa melepas mata dari batang mengacung tinggi itu.

"Pilihan tepat." Jeongguk terkekeh dan mengelus rambut halus Taehyung yang telah berada di depan kebanggaannya. Barusan si manis ini merangkak dengan mata kosong dan mulut terbuka hingga saliva menetes ke dagu bahkan lantai.

Katakan Taehyung sudah gila. Akalnya hilang entah kemana dan nafsu lebih mendominasi. Ia membuka mulut semakin lebar dan menjulurkan lidah seperti anjing. Dijilatnya batang penis sungguhan dan tanpa menunggu terlalu lama dilahaplah penis itu oleh mulut hangatnya.

Ah.. sulit masuk semua. Tapi ukuran ini sama seperti milik Jungkook. Membayangkan Jungkook membuat Taehyung semakin bernafsu. Lagian, wajah mereka sama. Ia suka akan fakta itu. Seakan ia tidak begitu menghianati Jungkook karena ini sosok yang sama. Tapi.. dia bukan Jungkook. Ah.. masa bodoh. Otaknya tak bisa berpikir jernih dan menjunjung kehormatan.

"Slurrpp.. eumhh. Besar." Gumannya memejamkan mata.

"Suka, hm?" Jeongguk menekan kepala Taehyung lebih dalam sampai batang penis masuk semua dan menyentuh tenggorokan hangat si manis. Ia memaju mundurkan kepala dalam genggaman dengan cepat sampai membuat pria dibawahnya ini tersedak-sedak.

FATE ╬ KOOKV [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang