Chapter 15

4K 361 47
                                    

Taehyung bernafas terengah dengan wajah memerah panas dalam keadaan menungging, namun menghunus tatapan tajam pada sosok berwajah memuakkan yang ia tau bernama Jeongguk. Pria itu hanya duduk dan menyeringai tipis menonton dari sebuah kursi.

Bukan hanya gulungan kabut saja yang membelit tubuh telanjangnya, tapi kabut hitam itu membentuk dua penis menjijikan yang bergerak cepat di lubang anal. Selain itu kedua dada di remas kencang hingga memerah nyeri, ngilu, geli bersamaan. Penis di bawah sana digenggam erat oleh kabut hitam membentuk tangan, memijat manja tapi menyiksa karena terkadang menahan pelepasan. Di belakang sana, kedua sayapnya dikekang oleh untaian benang cahaya bersinar hitam.

Kenapa dirinya tidak berteriak? Itu karena ada kabut penis lain yang beberapa menit lalu menyumpal mulut. Ingin rasa mengumpati sosok kejam nan biadab itu lagi.

Pandangan matanya memburam karena kabut tipis yang menutupi mata. Dia melenguh tertahan karena perlakuan batang penis dan tangan-tangan hitam yang mengerayangi tubuh telanjangnya. Ia memejamkan mata dengan pipi memerah hebat.

Plaks!!

Itu suara pantat sintalnya yang ditampar kencang. Tubuh Taehyung sampai bergerak terhentak dan menggelinjang hebat. Putingnya semakin dicubit dan ditarik kuat, kemudian dipelintir dan dipilin-pilin tanpa henti.

"Mmphh!! Eumpph!!" Daun telinga bahkan tubuh Taehyung terlihat memerah panas dan berkeringat.

Di lain sisi, Jeongguk kembali menyesap darah kental. Satu-satunya makanan yang hanya bisa memenuhi dahaga dan rasa lapar. Pada awalnya ia juga makan dan minum seperti makhluk lain, namun semua berubah kala Zeus melempar kutukan.

Lidah Jeongguk bergerak menjilat darah di sudut bibir dan ujung taring miliknya. Taring yang hanya muncul kala ia ingin atau sedang meminum darah. Bicara tentang darah, bau darah burung cantik ini begitu menggiurkan dan wangi. Itu salah satu penyebab yang membuatnya tertarik ingin membawa pergi dan mengesampingkan misi balas dendam pada Zeus.

Salah satu kekuatan unik Jeongguk adalah mengendalikan kabut. Ia kembali terkekeh melihat tubuh telanjang yang menggelinjang dan terus mengeliat digerayangi kabut. Pelepasan burung cantik itu tertahan untuk yang kesekian kali sejak lima jam lalu. Tubuh itu berkilat karena peluh. Air liur bercampur air mata, sungguh perpaduan lucu. Walau menangis, tapi mata itu tetap menatap penuh amarah.

Menarik sekali. Jeongguk meletakkan gelas dan beranjak menuju peti emas yang tadinya diantar Clo. Peti itu berisi beberapa benda ciptaan Clo. Ada sebuah cambuk hitam bergagang pendek dengan dilengkapi beberapa helai bahan kulit tipis dan lembut. 

Selain itu ada bola-bola berwarna hitam, penis buatan, penjepit kecil terhubung dengan rantai, sangkar berjeruji besi tajam, tongkat besi tipis dengan ujung berbentuk segitiga pipih, pemasung leher, buntut kucing persia, jarum berukuran panjang, cincin yang tentu bukan untuk jari, tali halus merah, telur ayam berbuntut, dan masih banyak lagi. Tapi ia lebih tertarik untuk mengambil botol berisi cairan hitam pekat. Kata Clo, ramuan itu dapat mengacaukan pikiran bahkan untuk dewa sekalipun.

Jeongguk menggerakkan jari telunjuk sehingga penis yang menyumpal mulut lenyap begitu saja. Bukan umpatan seperti apa yang ada dalam pikiran Taehyung, malah suara lenguhan panjang yang pertama keluar dari bibir basahnya.

"A---ANGHH. Ahh.. ahh." Tubuhnya tersentak dan menggelinjang merasa tangan-tangan itu terus menggerayangi tubuh sensitifnya. Kini dia kembali dibuat ke posisi terlentang di atas lautan bunga merah. 

"Nghh.. ah." Kakinya dipaksa mengangkang lebar dan analnya kembali di tumbuk liar.

Samar, Taehyung melihat sosok berbaju hitam itu mendekat. "A--ah. BIADAB!!! Hentikanhh! a--ah. hah.. hh. Ahh."

FATE ╬ KOOKV [END]Where stories live. Discover now