Chapter 9

2.7K 387 25
                                    

Ketenangan dua sejoli yang tengah di mabuk api asmara terusik terik sang surya. Padahal baru satu jam mata mereka terpejam.

"Pagi, Tae." Sapa Jungkook dengan suara serak khas bangun tidur. 

"Mm.. pagi Jung."

Mereka tersenyum bersama dengan ujung hidung dan dahi yang menempel sempurna. Jungkook semakin mengeratkan pelukan pada tubuh polos kekasih yang tertutup dibawah selimut tebal.

"Jung. Aku haus." Suara Taehyung.

"Lalu?"

Tuk!!

Taehyung menggeplak tangan jail Jungkook, "Jangan pelintir putingku, Jung."

"A.. wae?"

"Carikan aku air minum. Ini bagian dari latihanmu." Pemuda itu kembali ke mode pelatih.

Jungkook mengerucutkan bibir sebelum berucap, "Cium dulu."

"Ih. Kan sudah. Pergi sana." Taehyung mendorong dan menendang Jungkook. Ia menarik selimut untuk dirinya sendiri, sehingga tubuh putih itu terekspos sempurna.

"Yak! Tae. Bokongku sakit."

"Bokongku lebih sakit." Jawab Taehyung datar.

"Mana sini aku pijat lembut." Timpal Jungkook santai dan ingin mendekat.

Mendengus kasar, Taehyung menghempas tas ke wajah Jungkook. "Dasar mesum. Pergi sana!"

"Tae. Dingin~"

Taehyung menatap garang, menyuruh untuk pergi. Dan Jungkook mendengus kecil sembari berbalik memakai pakaian. Wajahnya ditekuk cemberut memunggungi sang kekasih. Padahal kan masih ingin bermanja-manjaan, malah disuruh turun naik bukit.

"Jung."

"Hm."

"Kau marah?"

"Tidak!" Jawab Jungkook singkat tanpa berbalik ke belakang. 

Apanya tidak marah kalau begitu. Taehyung berinisiatif untuk bangun perlahan dan mengecup tengkuk Jungkook, menyebabkan sang empu meremang dengan gerakan jari yang terhenti mengancing baju.

"Jangan marah. Aku mencintaimu." 

Bisikan Taehyung memberi efek geli pada Jungkook. Ia pun berbalik dan menatap pijar indah di  manik hazel.

"Aku lebih mencintaimu." Balas Jungkook dengan diikuti mengecup kening Taehyung lumayan lama. 

"Jadi sekarang carikan aku air." Titah Taehyung sembari mendorong dahi Jungkook dengan jari telunjuknya.

" A.. Baiklah, tunggu aku. oke" Jungkook mengecup cepat bibir merah kesukaan sebelum akhirnya beranjak untuk mencarikan air di kaki bukit.

Jauh dari posisi mereka, sosok pria yang mengintai sejak lama berhenti memainkan barang curian. Satu sudut bibirnya terangkat naik saat melihat sosok yang diincar tengah ditinggal seorang diri.

"Kau ikuti manusia bertudung hitam itu." Perintahnya. Jarak yang jauh membuat mereka tidak dapat melihat wajah kedua orang yang diintai dengan jelas.

"Baik, Mormo."

"Ck, sudah kubilang panggil aku Bambam!!" Tukas sang pangeran Ghoul pada sosok Cyclop, Clo namanya.

Clo merotasikan satu matanya. "Hah. Ya, Bambam."

Si pemakan daging itu benci dipanggil Mormo karena suka diijek para iblis lain dengan sebutan Mormo si culun. Itu karena sikapnya yang hanya makan daging empuk anak kecil. Walau mencoba berganti nama, tapi kebiasaan itu tidak berubah. Tetap saja culun, tidak berani makan daging manusia dewasa. Harusnya dia ganti menu makanan, bukan nama. Sunggut Clo dalam hati.

FATE ╬ KOOKV [END]Where stories live. Discover now