HANCUR#12

43 5 7
                                    

Kamu adalah alasanku untuk tersenyum, kamu juga menjadi alasanku untuk menangis
~ Viola Aurelia ❤️

      __ sediakan hati lagi ya untuk part ini ^^ __

      __ sediakan hati lagi ya untuk part ini ^^ __

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


                                       ***

Hari ini, Vio tengah bercermin di kaca, gadis itu telah siap sekolah dengan rambutnya yang berbeda dari biasanya, biasanya gadis itu akan mengurai rambutnya membuat rambutnya tidak masalah jika urak-urakan namun sekarang gadis itu menguncir kuda rambutnya. Entah,namun menurutnya karena ia telah menjadi kekasih Reyhan maka ia juga akan berubah, berubah menjadi Viola yang ceria.

Vio menuruni tangga dengan cepat, dirinya menemukan om dan mamah nya, juga kak Sanya sedang sarapan, tumben om nya tidak mengetuk pintu kamarnya dan menyuruhnya untuk sarapan, tapi sudahlah itu tidak penting lagipula om nya tidak melakukannya dengan tulus, jadi untuk apa?

Vio kemudian duduk, memegang roti dan mengoleskan selai Strawbery ke bagian pinggirnya.  Vio mengernyit saat melihat kak Sanya cemberut, entahlah akhir-akhir ini ia sering melihat Sanya melamun, bahkan menangis. Ingin sekali dirinya menenangkan namun pasti dibalas dengan usiran ataupun bentakan.

Ting.

Sanya segera memencet notif, notif itu dari Reyhan. Calon tunangannya. Senyumnya mengembang saat pesan itu bertuliskan ' Gue jemput lo '. 

Vio yang tadinya merasa kasihan pada kakaknya segera ikut tersenyum, mungkin itu chat dari orang yang spesial bagi kakaknya, batin Vio.

Seketika Sanya terlihat sangat ceria, bahkan untuk sarapan gadis itu terlihat sangat semangat, padahal baru saja tadi ia melihat sepupunya itu cemberut, ingat, kak Sanya adalah anak dari mamah Lina. Jadi mereka sepupuan.

Setelah melahap sarapannya, Vio segera berpamitan namun saat dirinya akan menyalimi tangan om dan tante Lina- yang ia sebut mamahnya, kak Sanya telah lebih dulu mengecup singkat punggung tangan keduanya, hingga akhirnya setelah Sanya keluar barulah Vio menyalimi tangan om dan mamahnya.

"Vio pamit, assalamualaikum."

"Waalaikumsallam." jawab om Ferdi tak niat.

Vio berjalan dengan semangat, sampai-sampai ia tidak sadar jika di depan ada batu kerikil, itu membuatnya terpeleset, gadis itu kemudian berusaha untuk bangun namun setelah berdiri gadis itu melebarkan matanya.

"Kak Reyhan?"

Bukan, ia bukan dijemput oleh pria yang kini menjadi pacarnya itu. Namun Vio mengernyit saat melihat tak jauh di depan kompleknya pacarnya berboncengan dengan Sanya, tapi kenapa tadi ia tidak mendengar suara motor Reyhan? Dan memang sepertinya pria itu baru mengendarai motornya di depan?

"Kak Reyhan, kok?"

Vio mengucek matanya dengan tangannya, berharap gadis itu salah melihat. Memang dirinya hanya melihat punggung pria itu, tapi entah kenapa ia yakin bahwa itu pacarnya. Tapi mana mungkin? Mana mungkin pacarnya mengenali kak Sanya?

HANCUR Where stories live. Discover now