HANCUR #9

43 12 21
                                    

Disini aku nyaman bersamamu, entah sampai kapan ketenangan ini akan bertahan.

       _____ Reyhan&Viola____

Yuk deh siapkan hati kalian 😙

     _ vote and coment _

Pagi ini, Vio tengah menyisir rambutnya membiarkannya terurai dengan jepit pita di kanan rambut.

Gadis itu sedari tadi mengembangkan senyumnya, mood nya mendadak naik beberapa derajat. Senyumnya juga terus mengembang. Entah kenapa perasaan nya menjadi tenang karena kemarin, kemarin malam Vio banyak berbincang dengan bu Windi dan Reyhan, itu adalah alasan mengapa mood nya kali ini mendadak naik.

Vio segera turun, ia duduk di meja makan. Sebenarnya kemarin saat perjalanan pulang Reyhan telah memberikan solusi pada Vio agar tidak terus bersedih karena om nya yang pura-pura baik itu.

Saran dari Reyhan semalam adalah Vio juga harus berpura-pura tidak tau soal kemarin, ia tidak boleh membongkar kedok om dan mamah Lina, karena jika Vio membongkar kedok jahat itu pasti om Ferdi kembali jahat seperti dulu.

"Eh Vio, ayo makan sayang." ucap om Ferdi.

Ah, sudahlah. Itu hanya kata-kata basi dari mulut om Ferdi, rasanya Vio ingin menertawakan kepura-puraan om nya. Untuk apa coba om nya berpura-pura berbuat baik padanya? Apa yang sedang direncanakan om Ferdi dan mamah Lina sebenarnya?

"Iya om." balas Vio dengan sebuah senyum.

"Mamah Lina sama kak Sanya mana om?" tanya Vio, pasalnya sedari kemarin dirinya hanya melihat mamah Lina dan anak kandungnya itu sekilas.

"Ada, nanti juga kesini." jawab om
"Papaaaaaah." sapa kak Sanya, gadis itu segera turun tangga lalu mengalungkan kedua tangannya ke leher om Ferdi di belakang.

"Ayo cepet sarapan." balas pria itu.

"Iya pah." balas kak Sanya.

Vio telah selesai makan, dirinya hanya memakan satu sandwich dan segera pamit kepada om nya. Memang om Ferdi menawarkan diri untuk mengantar Vio namun untuk apa jika tidak ikhlas?

Vio menghela napas pelan, pikiran nya masih membayangkan kemarin malam. Ah, kenapa rasanya ia sangat bahagia dan tenang jika melihat Reyhan?

"Cantik."

Baru Vio melangkahkan kakinya setelah keluar dari gerbang rumahnya, ia terdiam di tempat. Apa-apaan ini? Kenapa dirinya sampai halu seperti ini? Tidak! Ini tidak mungkin mempunyai arti apa-apa kan?

"Cantik."

Kali ini langkahnya terhenti lagi, Vio kemudian membalikkan badannya karena rasa penasarannya.
Gadis dengan rambut diuraikan itu membuka matanya sempurna, bagaimana rasanya jika seorang pria yang sedang dipikirkan malah bertemu saat waktu itu juga? Gugup. Ya, satu kata yang menggambarkan perasaan Vio sekarang.

"Ayo naik." ajak Reyhan.

Vio masih mematung, ia tidak tau harus apa lagipula kenapa dirinya mendadak gugup seperti ini.

"Cantik? Ayo naik." ucap Reyhan kembali, Vio segera mengangguk kemudian segera naik ke motor sport milik Reyhan. Sudah, jangan tanyakan bagaimana kondisi jantungnya sekarang.

                            .
                            .

"Tadi kayak ada suara motor?" ucap kak Sanya, dirinya segera bergegas menuju mobil papahnya.

"Perasaan gue aja kali, huuft.. gue kangen sama lo. Kenapasih lo gak bisa nerima gue?" gumamnya. Ya, waktu itu ia menangis karena seseorang, seseorang yang menurutnya spesial.

HANCUR Where stories live. Discover now