HANCUR #7

50 20 28
                                    

Mungkinkah akan ada setitik kebahagiaan lagi untuknya? Jika tidak tolong bangunkan dia dari mimpi buruknya..

   _____

Gimana caranya bikin kalian kebawa suasana? Maaf ya kalo fell nya belum dapet.

Warning: Mengandung Baper baper jadi laper^^

Semoga kalian suka ❤️

__ Vote and coment __

Motor sport berwarna merah itu terparkir di bagasi bersama mobil-mobil mewah, seorang pria segera memasuki rumahnya yang mungkin bisa dikatakan seperti istana. Rumah yang bernuansa putih dan emas itu menghidupkan suasana seperti istana.

Reyhan, pria yang sekarang tengah berjalan dan membukakan knop pintu, pria itu menatap papah nya yang sedang berdiri di ruang tamu, mungkin bisa dinyatakan sedang menunggunya pulang.

Reyhan mencari-cari keberadaan seseorang yang papah nya sebutkan tadi di telepon, namun sepertinya orang itu tidak ada di ruang tamu nya.

"Dia kemana pah?" tanya Reyhan mencoba membuka suara.

Pria paruh baya itu melipatkan kedua tangan nya dan segera menghampiri putra terakhir nya itu.

"Percuma, dia udah pulang." jawab pria itu.

Reyhan menghela napas pelan, kemudian beranjak dari sana namun langkahnya terhenti saat pria yang ia sebut papah nya itu memanggilnya.

"Reyhan, reyhan. Dari mana aja sih kamu?!" ucap pria itu kali ini dengan suara lantangnya.

Berasa nama nya dipanggil, Reyhan segera membalikkan tubuhnya menatap papah nya.

"Abis keluar pah." jawab Reyhan seadanya.

"Kamu itu gak tau apa kalo daritadi dia nungguin kamu?! Kasian dong masa laki-laki mengabaikan calon tunangan nya?" ucap pria itu sedikit tinggi.

"Pah, Reyhan gak suka sama Anya." balas Reyhan.

Pria paruh baya itu menghela napas kasar, menatap marah putranya.

"Dimana pikiran kamu? Anya itu baik, keluarga nya terpandang, kurang apa dia?"

Reyhan tersenyum tipis.

"Cinta itu gak bisa dipaksa pah." balas Reyhan mantap.

Pria paruh baya itu berdecih.

"Papah itu tau mana yang baik dan enggak."

"Dan papah gak tau mana yang menurut Reyhan baik." balas Reyhan, pria itu sudah lelah berdebat dengan papah nya.

"Bilang aja kalo lo suka sama perempuan lain."

Omongan itu membuat langkah Reyhan lagi-lagi terhenti, Reyhan tau siapa pemilik suara itu. Pria yang lebih tua darinya.

"Lo gak usah ikut campur."

"Eh Rey, lo tuh kapan sih nurut sama papah lo?!" sahut pria itu lagi. Panggil saja Marsel, kakak dari Reyhan.

Reyhan tersenyum miring, sudah ia bilang ia tidak mau berdebat sekarang, pria itu lalu melenggang pergi menuju kamar nya.

**

Semilir angin menerpa wajah gadis yang sekarang tengah berjalan pulang, entah kenapa hati nya terasa lebih tenang sekarang. Mungkin dunia tengah damai dengan hati nya.

Bruk.

Seseorang membuat dirinya tersenggol, Vio menatap Sanya tergesa-gesa dengan langkah yang cepat menuju rumah.

HANCUR Where stories live. Discover now