HANCUR #6

62 19 14
                                    

Bintang, bawalah aku ke atas langit..Bawalah aku ke atas awan.. aku ingin merasakan keindahan bersama dengan kerlipan mu..

_____ Sebelum membaca mari siapkan hati ____

   Warning : mengandung bawang ^^

    _ Vote and coment _

     _________________________________

Suara isakan mulai terdengar di dalam mobil, disertai gelapnya langit dan taburan bintang.
Vio, gadis itu tengah terisak sedari tadi membuat Lina merasa terganggu oleh isakan kecil itu.

"Kamu gak bisa diem apa?!" bentak Lina di depan. Lina menatap Vio di kaca depan, gadis itu masih terdiam dengan isakannya.

"Berisiiiik!!!" teriak Lina.

Vio menatap jalanan yang ramai dengan tatapan kosong, ia tak mempedulikan apa kata Lina. Pikirannya melayang entah kemana, yang pasti gadis itu tengah memikirkan perempuan yang tadi memakai topi di Pantai. Apakah itu memang Mama Intan?

Tes.

Air mata setia menemani gadis itu, rasanya sesak saat ia tidak tau jelas jika itu mama Intan. Namun Vio sangat yakin jika itu adalah mama Intan, sangat yakin! Entah kenapa ia sebegitu yakinnya, tapi jika memang benar itu mama Intan kenapa perempuan itu malah berlari menjauh?

"Mama." lirih Vio, suaranya pelan.

**

Seorang pria melaju cepat dengan motor Sport nya, mengikuti mobil berwarna putih yang ada di depan nya.

"Semoga aja kamu gak kenapa-napa ya cantik." gumam Reyhan. Pria itu terus menyusuri jalanan yang ramai, mengikuti mobil putih yang terdapat Vio di dalam nya.

"Aku harus tau rumahnya! Aku mau mastiin kalo dia gak kenapa-napa." ucapnya.

Drtt..

Seketika ponselnya bergetar di dalam saku jaketnya. Reyhan kemudian merogoh sakunya, tertera nama 'papah' disana.

Ah sial! Disaat seperti ini kenapa papah nya harus menelepon nya? Jika ia mengangkat telepon itu pasti dirinya akan kehilangan jejak, tapi jika dirinya tidak mengangkat telepon dari papah nya ia takut jika hal yang akan dibicarakan penting.

Dengan terpaksa, Reyhan berhenti di sisi, ia kemudian menghentikan motor nya dan segera mengangkat panggilan suara dari papah nya. Ia terpaksa tidak mengikuti mobil itu. Namun dalam benak nya pria itu berjanji untuk bisa mengetahui rumah Vio.

"Ada apa pah?"

"Ck, udahlah pah suruh aja dia pulang."

"Bukan urusan aku pah."

"Tap-"

Tuut..

Omongan Reyhan terputus saat papah nya sudah lebih dulu memutus panggilan itu, Reyhan menghela napas kasar, dirinya kemudian berbalik arah dan segera melajukan motor sport nya.

Jika saja tadi ia tidak mengangkat telepon nya, pasti sekarang juga ia tau dimana rumah Vio. Lagipula menurutnya hal yang dibicarakan nya tidak penting, tidak sama sekali!

**

Bruk

Vio tersungkur ke lantai saat Lina mendorong tubuh nya dengan kasar, wanita itu tak segan-segan dengan semua ini. Lina berjalan ke arah Vio, merunduk. Menepis jarak antara dirinya dengan gadis yang sekarang tengah menatapnya. Vio menatap Lina takut, tangan nya bergetar sekarang.

"Kamu berani sama saya?! Iya!" bentak Lina, ia memegang dagu Vio erat.

Vio menggeleng, ia masih sesegukan.

HANCUR जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें