HANCUR #1

219 33 37
                                    

Apa aku harus menerima semua takdir ini? Apa aku akan kuat?

  ____ sediakan tissu sebelum membaca ___

Votmentnya readers..

                    Happy reading

Napas tak beraturan telah mencirikan seorang gadis yang mengenakan baju bernuansa putih abu itu, namanya Alviona Aurelia. Gadis yang sekarang tengah berlari menuju halaman rumahnya saat jam yang menempel di tangannya telah menunjukkan pukul 21.00 malam.

"Hah..huh.." ngos-ngosan. Gadis itu segera menatap kamarnya yang berada di lantai 2, bukannya membuka pintu ia malah berlari ke belakang rumah. Celingak-celinguk mencari sesuatu.

"Nah, itu!" gumamnya setelah menemukan benda yang ia cari.

Gadis itu menyeretnya sampai depan kamarnya, ia menatap ke atas kamarnya kemudian menegakkan tangga yang ia bawa.

Akhirnya ia sampai diatas, di pintu belakang kamarnya. Ia mulai membuka kunci kamarnya dengan tangan yang lincah.

Klek.

Gadis itu membuka pintu kamarnya perlahan, ia menghela napas lega saat melihat tak ada satu orangpun di kamarnya.

Namun seketika wajahnya menjadi murung, ia mendekati meja belajarnya, mengambil foto yang terdapat dirinya bersama seorang wanita. Itu adalah kenangan terakhirnya sebelum wanita yang disebut 'mama' itu pergi entah kemana meninggalakannya sendiri.

"Ma, Vio kangen."

Tes.

Air mata mulai membasahi pipi gadis itu, ia memeluk foto itu erat dengan tangisan yang mulai kencang.

Klek.

Tiba-tiba pintu kamar Vio terbuka menampilkan wanita paruh baya dengan wajah sinis. Vio segera berdiri dari duduknya namun air mata terus saja membasahi pipinya.

"Dasar anak gak tau diri!"

Plak.

Tamparan kasar mendarat di pipi seorang gadis yang masih memeluk foto itu. Entah itu adalah tamparan yang mendarat di pipinya untuk keberapa kalinya, yang pasti ia sudah terbiasa akan hal ini.

"Kamu jam segini baru pulang? Lewat mana kamu? Dasar anak gak berguna!" wanita itu meninggikan suaranya, membuat Vio menunduk dan terus menangis.

"Ma-maaf mah." ucap gadis itu lirih.

"Maaf? Maaf kamu bilang? Anak macam apa kamu? Pulang malem!" bentaknya.

"Ma-maaf mah." ucap gadis itu lagi, bibirnya seakan kelu untuk berkata-kata lagi. Tak ada yang ia ucapkan selain kata maaf.

"Jangan panggil saya dengan sebutan mamah! Karena saya bukan mamah kamu!" ucap wanita itu tegas.

Wanita itu segera mendonggakan kepala Vio dengan tangannya, membuat Vio menatapnya.

"Ingat ya! Sekali lagi kamu pulang malam, jangan harap kamu bisa masuk ke rumah!"

Vio juga heran, kenapa orang yang ia sebut ' mamah ' nya selalu memarahinya jika ia pulang malam? Padahal ia tak pernah memperlakukan Vio dengan baik, lagipula untuk apa ia tinggal dirumah lama-lama jika harus dimarahi seperti ini. Wanita itu adalah istri kedua om nya setelah istri pertama om nya pergi entah kemana, ya istri pertama om Ferdi. Wanita yang Vio anggap sebagai mama kandungnya, namun wanita itu pergi entah kemana, meninggalkan Vio sendiri disini. Menjadikan kesedihan terus menghampiri gadis itu.

Bluk.

Wanita itu akhirnya keluar dari kamar Vio.
Kenapa dunia ini seperti tak berpihak padanya?
Kenapa selalu awan mendung yang menuturi setiap langkahnya? Kenapa kesedihan selalu menghampiri? Kenapa kebahagiaan hilang begitu cepat?

"Ma, mama kemana? Vio kangen sama mama." lagi-lagi Vio menyebut kata itu, ini adalah alasan ia selalu pulang malam. Ia selalu mencari wanita yang ia panggil 'mama' setiap pulang sekolah. Karena baginya wanita itu adalah seorang mama untuknya meskipun ia tau bahwa wanita itu bukanlah mama kandungnya, wanita itu hanyalah istri pertama om Ferdi. Om dari Vio, gadis itu juga tidak tau dimana ibu kandungnya yang sebenarnya? Yang paling penting bagi Vio adalah mama Intan, istri pertama om Ferdi yang telah pergi meninggalkannya entah kemana.

Vio beranjak menuju kasurnya, ia masih menangis sesegukan. Baginya sekarang rumah hanya tempat dirinya kecewa, tempat dirinya bersedih.

Vio menyelimuti tubuhnya dengan selimut, fotonya dengan tantenya yang ia sebut 'mama' ia pegang erat, kemudian ia mulai bersuara dengan lirih.

  Mama kau bagai bintang
Terangi hidupku dengan kasih sayangmu - -

         **

_____  Sebagian kisahnya, Viola Aurelia. Gadis yang tidak tau keberadaan ibu kandungnya. Gadis yang berada di rumah pamannya. Gadis yang dulu ceria meskipun tak tau ibu kandungnya dimana, ceria bersama tantenya, Intan. ___

  _ Intan adalah istri pertama paman Vio yang telah menyalurkan kehangatan, kebahagiaan padanya .Namun hanya sekejap. Intan pergi meninggalkan rumah tanpa ada yang tau.

~ Mama, Vio kangen

_ Lina adalah istri kedua dari paman Vio. Namun ia begitu berbeda dengan Intan. Ia selalu saja membuat Vio sedih, membuat Vio terluka, membuat Vio kecewa. Sejak pamannya menikah dengan Lina, tak ada lagi kebahagiaan yang menghampiri Vio. Yang ada hanya kesedihan.

~ Kenapa kamu rebut om aku dari mama Intan?

~ Kenapa kamu rebut om aku dari mama Intan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

       Viola Aurelia.

**

Uwuu.. part satu sudah meluncur..

Jangan lupa vote and coment!

Jangan lupa vote and coment!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

         


HANCUR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang