HANCUR#15

23 2 0
                                    

Memang sulit untuk berusaha menjauh dari orang yang kita sayang, tapi akan aku lakukan jika memang itu yang terbaik

~ Viola Aurelia

Yuuk deh yang udah penasaran next partnyaa^^

Siapkan hati jangan lupa !! ^^

Happy reading..

                                   ••••

"PAPAH SELALU MENTINGIN EGO PAPAH SENDIRI TANPA PEDULIIN PERASAAN REYHAN PAH!!!"

"REYHAN! CUKUP! PAPAH INGIN YANG TERBAIK UNTUK KAMU! DAN MEMANG ANYA SATU-SATUNYA PEREMPUAN YANG TERBAIK UNTUK KAMU!"

"TERBAIK PAH? APA NAMANYA TERBAIK KALO KITA SENDIRI GAK PERNAH NGERASAIN KEBAHAGIAAN ITU?! APA NAMANYA TERBAIK PAH KALO KITA SENDIRI NGERASA TERSIKSA DENGAN SEMUA INI?! REYHAN GAK PERNAH SUKA SAMA ANYA PAH! DAN SELAMANYA EMANG GAK AKAN PERNAH ADA RASA SUKA BUAT ANYA!!!"

"CUKUP REYHAN CUKUP!! TURUTI SAJA APA YANG PAPAH KATAKAN!"

Disana, disebuah ruangan dengan ciri khas aroma obat, sebuah pertengkaran terjadi antara Reyhan dan Papahnya, Rafi.

Reyhan benci dengan semua ini, lagi-lagi Papahnya itu selalu memaksanya untuk mencintai gadis yang tidak ia cintai, Reyhan muak dengan semua ini, bahkan disaat kondisinya yang sedang terbaring lemah di rumah sakit, Papahnya itu terus saja membahas tentang gadis yang sama sekali tidak ia iginkan ada dalam kisah hidupnya. Bukannya ia membenci gadis itu, hanya saja ia terbawa benci akan Papahnya yang selalu mementingkan egonya sendiri dan memaksanya, berhak apa gadis itu untuk ikut kedalam urusannya, pikirnya.

Setelah perdebatan itu terjadi, Reyhan memilih untuk diam. Pria itu tahu jika semua ini tidak akan ada ujungnya, ia akan selalu kalah jika berdebat dengan Papahnya, ego Papahnya terlalu besar untuk ia kalahkan.

"Sekarang juga, turuti apa mau Papah! dan ingat! tidak ada kata penolakan!"

Itu ucapan terakhir dari Papahnya yang Reyhan dengar sebelum pria paruh baya itu keluar dari ruangan dan meninggalkan Reyhan tanpa ada rasa sesal sedikitpun.

"Arggh!" ucap Reyhan prustasi.

Setelah kejadian tadi sore, pria itu pingsan, dan entah siapa yang membawanya ke ruangan ini, Reyhan bahkan merasa sangat bersalah kepada kekasihnya itu setelah kejadian tadi.

Pria itu segera mengambil ponselnya yang tergeletak di meja dekatnya, pria itu berniat menelepon pacarnya, Vio. Tangisan dari kekasihnya itu selalu berhasil membuat hatinya terasa sesak.

Tuut..tuut..

Selang beberapa detik panggilannya masih saja belum diangkat, bahkan tulisan di ponselnya yang tadinya 'berdering' kini berubah menjadi 'memanggil'.

"Pacan angkat." ucapnya dengan suara bergetar.
Reyhan meletakan kembali ponselnya ke atas meja, pria itu terduduk lemas sambil beberapa kali menggedorkan kepalanya ke tembok rumah sakit.
"Lo brengsek Rey, disaat lo udah janji ke diri lo sendiri untuk selalu jagain gadis yang lo sayang tapi lo hancurin janji itu dengan tingkah lo sendiri! Arrgh.." Reyhan terus saja menggedorkan kepalanya ke tembok, memang benar pria itu terlihat tidak karuan sekarang.

Tring..triing..

"Vio." Mendengar ponselnya berdering, pria itu segera mengambil ponselnya dan tersenyum senang, dalam pikirannya pasti kekasihnya yang menelponnya.

Namun seketika senyum itu memudar, tertera di layar ponselnya " My Love " itu berarti bukan kekasihnya yang menelponnya, tapi gadis yang selalu mengganggu hidupnya dan ikut campur dalam masalah keluarganya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 12, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

HANCUR Where stories live. Discover now