Aldira - 20

6.6K 380 2
                                    

Hari ini adalah hari penentuan Aldira karena nanti malam orang tua dan juga kakaknya akan pindah ke London selama satu tahun dan itu bisa kurang bisa lebih bahkan jika papanya ingin kerja di sana bisa jadi Al tidak akan kembali ke sini.

Mungkin semua orang pasti menginginkan untuk pindah di negara yang terkenal dengan big bang-nya itu. Pasti semua orang selalu mengikuti di manapun orang tua mereka tinggal.

Namun, semua itu bisa tak akan terjadi bagi Aldira karena justru dia bisa saja untuk tinggal di sini.

Al sedang bersiap-siap untuk pergi ke sekolah, sarapan sudah menantinya di atas meja dan terpaksa ia harus sarapan sendiri karena orang tuanya sedang sibuk mencari tiket dan banyak lagi urusan lainnya sedangkan Sandi sudah berangkat sejak tadi pagi. Dia bilang ingin mengucapkan salam perpisahan dengan teman-temannya.

Dengan gontai Al berjalan menyusuri koridor sekolah. Rasanya ia malas sekali untuk belajar.

"Al!" panggil seseorang.

Al berhenti berjalan dan mencari asal suara itu yang ia temui adalah Vino, dia sedang berlari kecil dari ujung koridor sana. "Al, ke kelas bareng yuk," ajaknya.

Al menggelengkan kepalanya malas. Dahi Vino berkerut, "lo kenapa? Pagi-pagi udah gak niat gitu? Lo sakit?"

Kembali Al menggelengkan kepalanya lalu ia berjalan menuju kelasnya tanpa menjawab sepatah kata apapun dari Vino.

Dia kenapa ya? batin Vino.

Di kelas Al tidak bisa fokus oleh pelajaran yang diberikan guru, bahkan saat istirahat pun ia hanya berdiam diri di kelasnya dan semua itu ia lakukan karena ia tak tau lagi harus bagaimana jika ia meninggalkan teman-teman-nya walau hanya sementara atau lebih. Itu tetap membuatnya frustasi.

Al berfikir bahwa jika ia benar-benar akan pindah, pastinya ia akan memiliki sekolah baru di sana. Lebih pastinya lagi dia akan bertemu teman baru juga. Rasanya terdengar agak canggung.

"Woy jangan melamun mulu mbak!"

Al memegang dadanya sambil mengatur nafasnya. "Lo apaan sih Vin? bisa kan kalo gak ngagetin?"

"Heheh sorry, lagian lo dari tadi ngapain duduk di sini terus?"

"Bukan urusan lo kali, suka-suka gue lah."

"Sewot banget sih lu, lagi pms?" tanyanya membuat Al memukul lengan Vino.

"Kurang ajar lo!"

"Hahahaha, lagian lo lagi galau gak cerita-cerita."

"Gue gak galau plis, lo nya aja yang alay."

"Lah terus lo kenapa tumben gak keluar? tadi pagi aja lo keliatan gak semangat gitu nah lo."

"Apasi, biasa aja kali."

Drrttt drrtttt

Al merogoh sakunya dan mengambil ponselnya yang bergetar.

Ferris? Ngapain dia telfon gue?

"Heh di angkat kali telfonnya jangan di tatapin terus," ucap Vino.

"Diem ish, cerewet banget sih jadi orang." Lalu Al menempelkan ponselnya di telinga. "Halo?"

"Al, lo harus ke taman nanti pulang sekolah. Ini wajib, gue mau tanya sesuatu ke lo!"

Kening Al berkerut. "Kan lo bilangnya gak nanti pulang sekolah? Lagian apaan yang harus ditanya? Nanya sekarang aja bisa kan? Gue ntar sibuk," ucap Al bohong.

"Kalo nanti malem lo keburu- eh"

"Lo tau kalo-"

"Al, lo mau ngapain ntar malem?" tiba-tiba Vino bertanya pada saat Al akan menjawab pertanyaan dari Ferris.

AldiraWhere stories live. Discover now