Aldira - 17

7.2K 440 9
                                    

"Al gue mau ngomong sesuatu."

Al menengok ke arah Ferris sambil tersenyum. "Mau ngomong apaan?"

"Ikut gue sekarang," ucap Ferris sambil menggandeng Aldira.

Al terlihat bingung setelah Ferris mengajak Al untuk masuk ke dalam mobilnya. "Lah kita mau ke mana?" tanya Al heran.

"Ikutin aja, ntar lo bakalan tau sendiri." Ferris menutup pintu Al lalu berjalan menuju kursi sopir dan menjalankan mobilnya.

Sepanjang perjalanan Al bertanya-tanya pada diri sendiri untuk apa tengah malam begini Ferris mengajaknya pergi.

Kenapa gak besok pagi aja? ucap Al dalam hati.

Mobil Ferris menuju ke arah taman yang dihiasi oleh kerlap-kerlip lampu juga air mancur yang ada di tengah kolam.

"Yuk turun," ajak Ferris sambil membuka pintu mobilnya lalu berjalan ke arah Al.

Ferris bergandengan tangan dengan Al dan mengajaknya untuk duduk di sebuah meja makan yang sangat romantis. Dihiasi lilin-lilin indah dan lampion yang di gantungkan ke pohon di sekitarnya. Tak lupa bunga mawar dengan vasnya yang berada di tengah meja membuat suasana menjadi lebih romantis.

Ferris menggeser kursi untu Aldira. "Makasih," ucap Al.

Lalu Ferris duduk di depan Al. Ia mengambil nafas pelan lalu menghembuskannya. "Al," panggilnya.

"Ya?"

"Gimana?"

Al mengkerutkan keningnya. "Apanya yang gimana?"

"Maksud gue, gimana pendapat lo tentang semua ini."

Al tersenyum. "Aku... sukaaaaaaaaaaa bangettt, ini romantis Fer."

Ferris kemudian menepukkan kedua tangannya tanda memanggil seorang pelayan. Kemudian datanglah pelayan dengan membawa beberapa makanan kesukaan Aldira yang bernuansa oreo.

"Kok lo tau sih gue suka oreo?" tanya Al.

Ferris hanya tertawa mendengarnya. "Gue kebetulan juga suka oreo."

Mereka berdua dilanda keheningan sesaat. Ferris berusaha untuk mengatakan sesuatu. "Al, gue mau ngomong sama lo."

"Oiya, lo tadi mau ngomong apa sih?"

"Gue-, tapi gue takut lo malah marah dan ngejauhin gue."

Al mengkerutkan keningnya. "Kenapa mesti gue marah? Ngomong aja kali Fer, gue gak bakal marah deh."

"Gue mau ceritain tentang masa lalu gue, lo selama ini tau kalo gue punya masa lalu yang suram."

Al terdiam menunggu Ferris melanjutkannya. "Mungkin, ini saat yang tepat buat gue cerita sama lo. Jujur aja cuma lo yang tau tentang masa lalu gue karena gue menganggap bahwa lo adalah orang yang paling deket sama gue sekarang."

"Gue bakal dengerin semua cerita lo Fer, gue selalu sabar buat nunggu lo ngomong langsung ke gue tentang masa lalu lo itu."

Ferris menarik nafas panjang dan mulai menceritakan masa lalunya.

(Buat para readers, masa lalu Ferris udah ada di chapter 9/ Aldira - 9)

Aldira memandang Ferris tak karuan. Ia sungguh tak menyangka dan tak menduga tentang masa lalu Ferris yang barusan di ceritakan-nya.

Ini udah gila, bener-bener gila, batin Aldira.

"Al, gue tau lo pasti kaget denger cerita gue dan gue yakin lo gak bakal mau deket sama gue lagi. Makasih lo udah mau dengerin cerita gue dan gue harap lo gak dapetin cowok kayak gue dan gak deket sama cowok kayak gue lagi."

AldiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang