Aldira - 25

5.5K 346 9
                                    

Saat ini adalah bulan April dan sekolah-sekolah sedang melaksanakan ulangan kenaikan kelas. Al akan naik ke kelas 12 begitu juga Vino dan Grey sedangkan Ferris? Dia akan memasuki semester 2.

"Belajar yang rajin Al, biar lo bisa masuk kelas bagus," nasehat Ferris ketika sampai di depan gerbang sekolah.

"Iya iya ngerti, gue turun ya. Bye Fer."

Ferris mengangguk sambil melambaikan tangannya lalu melajukan mobilnya menuju kampus.

"Al, lo udah belajar bagian ini belom? Gue ajarin dong bingung banget ini," ucap Sheyla.

"Al, ajarin gue juga dong yang bagian ini, gue buntu banget tau," ucap Reza.

"Al, lo kan pinter nih matematika. Jelasin yang bab ini dong gue ruwet tau ngafalin rumusnya," ucap Sarah.

"ADUH PLIS, GUE BINGUNG MAU NGAJARIN YANG MANA DULU!" teriak Al pada teman-temannya.

"GUE DULU!" ucap mereka bersamaan.

"Bacot ah lu pada, mending hompi-"

"Anak-anak, masukkan buku kalian ke dalam tas. Lalu tas diletakkan di depan." Tiba-tiba guru yang akan menunggu ruang ujian sudah datang dan siap untuk membagikan soal.

Aldira menatap teman-temannya bergantian dan hanya ada tatapan kesal, marah dan sedih kepada Al. Mampus lu pada, bawel sih jadi orang, batin Aldira.

"Bisa gak ujiannya?" tanya Ferris saat menjemput Al.

"Bisalah, kan lo yang ngajarin gue. Tau gak sih tadi itu soalnya mirip sama yang lo ajarin ke gue. Gue seneng banget, terus masa pas gue dateng di kelas tadi temen-temen gue langsung nanyain gue bejibun. Gila gue jadi mendadak pinter gitu tadi. Hahahaha."

Ferris tertawa melihat ekspresi Al yang sedang bahagia ini. Dia akan merasa bersalah jika mengatakan hal itu pada Aldira.

Gak sekarang gue bilang, batin Ferris.

Grey: Al gue ke rumah lo ya? Gue mau minta lo ajarin gue nih..

Aldira: lah elo kan gak satu jurusan sama gue?

Grey: ya tapi kan pelajarannya mirip gitu, plissss bantuin gue

Aldira: serah lo deh..

Akhirnya Al menuju ruang tamu untuk menyiapkan buku-buku dan alat tulis.

Tok tok tok

"Pasti Grey tuh." Al berjalan dan membukakan pintunya.

"Masuk aj- loh kak Sandi?" Al terlihat sangat shock saat melihat kakaknya yang berada di depannya saat ini.

"Hai, apa kabar lo dek?" sapa Sandi sambil mengacak rambut Al lalu memeluknya.

"Baik kak, oh ya gimana mama sama papa?"

"Baik, akhir-akhir ini mereka sibuk jadi susah dihubungin."

Al mengangguk paham lalu mempersilahkan kakaknya masuk. "Loh dek, lo lagi ujian?"

"Iya nih, harus study hard banget."

"Kenapa banyak buku gini? Sejak kapan lo suka belajar di ruang tamu?"

"Enggak, ini nanti mau ada temen Al dateng buat belajar bareng."

"Oh ya? Hahahaha sejak kapan juga adek gue yang bawel ini pinter?"

"Oh jadi Kak Sandi gak suka punya adek pinter?"

Sandi hanya tertawa lalu pergi ke kamarnya seperti biasa. Kok tumben kak Sandi gak nanyain siapa orang yang mau dateng ke sini? batin Al heran.

AldiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang