Aldira - 18

6.9K 422 2
                                    

"Gila susah banget astaga." Aldira mengomel sendiri gara-gara dia tidak bisa mengerjakan PR matematika-nya.

Tok tok tok

"Masuk aja, gak dikunci!" ucap Al dari dalam kamar.

"Lo ngapain sih teriak-teriak gak jelas?"

"Nah, kebetulan banget lo ada disini kak!"

"Apaan?"

"Gue ada PR mtk nih."

"Terus?"

Aldira memasang muka puppy facenya. "Gue gak bisa ngerjain, bantuin kek."

"Mager!"

Aldira berjalan ke arah kakaknya sambil memohon-mohon. "Kak Sandi, plissss kak bantuin gue. Kan lo dulu masuk ipa kak, nah pasti matematika lo kuat. Bantuin ya kak??"

Sandi nampak berpikir-pikir. "Oke, tapi ada syaratnya."

"Ah elah, alay lu cuma bantuin dikit doang pake syarat segala."

"Dikit tapi kan tetep mikir ngo, kan gue juga gak tau masih inget apa enggak. Kalo enggak kan gue harus ada ongkos mikir."

Aldira mendengus kesal. "Iya deh, demi gak dihukum besok. Apaan syaratnya? Awas aja kalo aneh-aneh."

Sandi tersenyum jahat. "Gak aneh-aneh kok, syaratnya lo harus jajain gue starbucks, sama beliin kfc. Deal?"

Mata Aldira melotot. "What the hell? Ngerjain 3 soal matematika aja syaratnya pake jajain segala. Guru les aja bayaran-nya gak sampe harga starbucks plus kfc."

"Yaudah sono cari guru les. Gak jadi kan nih?"

Aldira menimbang-nimbang. Kalo cari guru juga jam segini mana ada yang mau?

"Hhh, yaudah oke deal." Aldira mendecak kesal.

Sandi yang mendengar jawaban Al tertawa. "Lo ketawa mulu lama-lama juga gajadi ngerjain kali," omel Aldira.

"Iya iya, mana sih soalnya?" Akhirnya Sandi mengerjakan-nya dengan mudah karena sebenarnya mata kuliah yang ia ambil dominan pada matematika.

---

"Mbak, starbucks blended green tea cream, white chocolate mocha, sama caramel signature chocolate semua yang venti satu-satu ya."

"Anjirrrr, lo pesen gak pake ngukur kak? Semua lo beli yang venti?"

"Kan terserah gue, lo gak tau gue tadi capek tau mikir. Lo mau pesen gak? biar sekalian tuh."

Aldira mendengus kesal. "Yaudah mbak, blended vanilla yang tall satu."

"Baik mbak, semuanya dua ratus empat puluh delapan ribu."

"Dia yang bayar mbak," ucap Sandi dengan entengnya.

Aldira mengeluarkan dompetnya dengan kasar. "Ini mbak."

"Kembalinya dua ribu ya, silahkan duduk untuk menunggu pesanannya."

Akhirnya Sandi dan Al duduk disalah satu bangku yang kosong. Aldira memasukkan sisa uang kembalian ke dalam dompet. Anjir gue bawa 250 ribu kembaliannya cuma 2 ribu doang, batin Al.

"Lo ngapa dek liatin dompet mulu?"

"Hah? Enggak gapapa," jawab Al sinis.

Akhirnya nama mereka berdua disebut. Sandi segera mengambil pesanannya. "Nih, punya lo."

"Makasih!" Aldira masih sinis dengan kakaknya.

"Oiya abis ini kfc loh dek, tapi gue mau cari baju dulu di PS."

AldiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang