Aldira - 21

6.7K 403 4
                                    

"Al." Vino, Grey dan juga Ferris mendekati Aldira dengan perasaan sedih, gelisah, gundah semuanya jadi satu.

"Lo gak perlu kayak gini Al,ninggalin kita dengan alasan tiba-tiba. Kalo lo cerita kita pasti bisa bantuin lo," ucap Vino.

"Gue gak tega buat cerita ke kalian semua. Gue gamau ninggalin kalian," ucap Al terisak.

"Apa- lo gak bisa tinggal di sini Al?" ucap Ferris tiba-tiba membuat semua orang termasuk Al menatapnya.

"Bisa," ucap Al. "Tapi gue selalu frustasi mikirin itu kalo gue tinggal sedangkan keluarga gue pergi sama aja kayak Callista pindah ke Swedia. Gatau lagi gimana perasaan gue saat itu."

"Kalo lo tinggal kan ada kita Al," tambah Vino.

Grey mengangguk. "Kita bakal jagain lo Al, gak perlu takut."

"Tapi masalahnya bukan itu, keluarga gue bakal pergi dan gue sendirian di sini." Al mulai menghapus air matanya.

"Lo bener-bener sendirian di rumah?" tanya Vino was-was.

Al mengangguk. "Pembantu gue pulang."

Vino, Grey dan Ferris saling bertatapan seperti sedang membicarakan sesuatu. "Kalo gitu kita yang bakal nemenin lo Al," ucap Ferris lantang.

Al menatap mereka bertiga dengan heran. "Yakin lo?"

Dan dijawab anggukan mantap dari mereka. "Kita yakin Al, kita bersedia jagain lo kapan aja," ucap Grey.

Al tersenyum ramah. "Gue harus ngomongin masalah ini sama keluarga gue."
Kemudian Al berdiri dan berjalan menuju mobilnya begitu juga yang lain.

"Al!" teriak Ferris.

Al menengok dan seakan berkata apa?. "Lo pulangnya kita anter."

Al mengangguk. Orang gue juga gatau jalan pulang, batinnya.

Sampai di rumah, Vino dan yang lain berpamitan dan memberi semangat untuk Al. "Goodluck ya Al," ucap Vino sambil menepuk pundak Aldira.

"Semoga lancar nanti permintaan izinmu buat tinggal di sini," tambah Grey.

Ferris tersenyum menanggapi pembicaraan teman-temannya sdangkan Al hanya mengangguk lalu masuk ke dalam rumahnya.

---

Saat ini keluarga Al sedang menyiapkan segala sesuatunya untuk di bawa ke London nanti malam. Al dengan sedikit gugup berjalan ke kamar orangtuanya.

"Ma?"

"Masuk sayang," jawab mamanya dari dalam kamar.

"Al pengen ngomong sama mama papa," ucapnya.

Kemudian mamanya mempersilahkan Al duduk. "Mau ngomong apa?" tanya papa Al.

"Al mau- emm" Lo bisa Al! Lo pasti bisa! 

Al sangat gugup untuk membicarakannya.

"Kamu mau ngapain? Ngomong aja," tanya mama Al.

"Tapi Al takut mama papa kecewa sama Al."

Papa dan mama Al saling bertatapan. "Al, papa sama mama gak akan kecewa sama kamu. Kan kamu udah besar, pasti ada alasan lain jika kamu ngecewain papa mama," jelas mama Al.

Al mengambil nafas lalu menghembuskannya perlahan. "Aku mau tinggal di sini," ucap Al.

Mama papa Al terdiam seperti sedang memikirkan sesuatu. Dengan cepat Al menjelaskan semuanya. "Alasan Al gamau pergi adalah Al gamau ninggalin tempat kelahiran Al. Di sini Al besar dan di sini juga tempat di mana kenangan Al hadir. Di sini kebahagiaan Al, memang... Al gamau kehilangan orang yang Al sayang lagi kayak Callista, tapi Al udah yakin kalo Al pasti bisa berkumpul dan tinggal sama kalian lagi."

AldiraWhere stories live. Discover now