Aldira - 33

10.4K 349 3
                                    

3 tahun kemudian

"Al, lo pulang dari kampus nanti disuruh nemuin Pak Budiman. Katanya ada yang mau dibicarain." Feno, teman kampus Al kemudian pergi sambil membawa tas slempang yang ia tenteng.

"Ok!"

Setelah kelas sudah selesai dan mahasiswa sudah boleh pulang. Al langsung menuju ke kantor Pak Budiman berada.

Al mengetuk pintu kantor lalu Pak Budiman mempersilahkannya untuk masuk.

"Maaf, bapak mencari saya? "

Pak Budiman mengangguk dan menyuruh Al untuk duduk. "Saya melihat nilai-nilai kamu yang sangat progres. Jadi saya ingin kamu jadi assisten saya. Bagaimana? "

Mata Al terbelalak mendengar apa yang Pak Budiman katakan barusan. "Asisten dosen pak? Sa-saya gak salah denger? "

Pak Budiman tersenyum ramah. "Ya, selama beberapa saat ini saya sedang mencari mahasiswa yang memiliki kemampuan dan saya akhirnya menemukan kamu untuk jadi asisten saya. Bagaimana? Apa kamu mau? "

Dengan cepat Al mengangguk semangat. "Iya pak mau banget. "

"Baiklah, jadi langsung saja besok kamu tolong buat rangkuman dan presentasi untuk mahasiswa lain karena besok saya ada urusan di Amsterdam. Apa kamu tak keberatan? "

"Tidak pak, sama sekali tidak. Baik saya akan lakukan apa yang bapak perintahkan. "

"Terima kasih, kalau begitu kamu boleh keluar. "

Al menjabat tangan Pak Budiman lalu pergi dari ruang kantornya. Di luar Al jingkrak-jingkrak tak karuan. Dia sangat senang dan bangga hari ini.

Al memutuskan untuk bersantai dulu di cafe dekat kampus Al yang sudah menjadi rutinitasnya jika dia sedang lelah ataupun bosan. Namun, kali ini dia tidak lelah ataupun bosan melainkan dia sangat bahagia saat ini.

"Eh Al, lo hari ini kok kayak bahagia banget? Bagi bagi cerita boleh kali,"ucap Maria pelayan di cafe ini yang sudah akrab dengan Al.

"Tau gak? Gue jadi asisten dosen Mar, gue seneng banget!! "

Maria tersenyum bangga. "Really? Wowwww congratulations!!! " Maria bertepuk tangan untuk Aldira.

"Buat hadiahnya lo bakal gue kasih coffe latte kaya biasanya sama cheese brownies gratis. "

Al tersenyum senang. "Awwww thats so sweet Maria. Thankyou. "

Tiba-tiba entah kenapa jika Al senang seperti ini dia teringat kepada seseorang. Seseorang di masa lalu Al yang selalu ada di dekatnya saat ia sedih atau senang.

Gue kok jadi ngerasa sepi gini ya.

"Eh Al, lo kenapa kok bengong gitu? "

Tiba-tiba Maria datang dengan nampan di tangannya.

"Enggak kok gapapa. Makasih ya Mar, ini serius gratis? "

Maria tersenyum. "Iyalah gratis kan lo udah gue anggep temen deket gue di sini. "

Al mengangguk dan tak lupa mengucapkan terima kasih pada Maria yang setelah itu pergi untuk mengurusi pelanggan lainnya.

Sampai di rumah, tentunya rumah yang papa Al siapkan sejak ia pindah ke jogja. Al langsung memberi kabar baik itu pada kakaknya.

"Kakkkkk lo tau gak gue punya berita yang bahagia banget!!! "

"Astaghfirullah! Dek gue masih sayang sama kuping gue. Biasa aja kali!

Terdengar Sandi yang sangat kesal pada adiknya itu.

"Nah, ada apaan? "

"Kak lo pasti gabakal nyangka deh kalo gue jadi asisten dosen sekarang. "

AldiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang