PDKT gelombang 2

670 61 2
                                    

***

Haii aku balik lagi jangan lupa baca sampai akhir juga jangan lupa vote dan comentnya 🥰 satu vote itu berharga loh buat aku💝

***

Happy reading!

***

38. PDKT gelombang 2

***

"Lo tetep cantik meskipun rambut lo berantakan. Lo juga tambah cantik kalau lagi salting"

***

"Yaallah pagi pagi mata Langit udah ternodai"

Ucapan Langit refleks membuat dua orang yang sedang berpelukan itu melepaskan pelukannya.

Devano mendengus kesal karna gangguan dari Langit sedangkan Aletta menutup wajahnya malu bisa bisanya terciduk oleh anak sendiri.

"Kayak gak pernah aja" cibir Devano yang langsung membuat Langit mendengus sebal.

"Langit mah masih polos belum pernah pelukan pelukan gitu kecuali--"

"Kecuali apa?!"

"Hehe becanda Ma"

Langit mengambil kunci mobil yang sudah ada di meja.

"Dah Langit berangkat dulu kalau mau lanjut langsung ke kamar aja kali aja nanti Langit dapet adik"

Langit langsung lari setelah mengatakan itu sebelum kena amukan Aletta lebih baik ia kabur.

"Astagfirullah kenapa Langit kayak gitu"
Ujar Aletta sedangkan Devano tersenyum miring.

"Ayo Al"

Aletta langsung menoleh mendengar itu. "H-hah kemana?"

"Bikin adik buat Langit"

Aletta langsung pergi dari sana. Sedangkan Devano tertawa kecil melihat tingkah istrinya itu. Lalu ia memilih untuk menyusul Aletta.

***

Senja terkejut ketika keluar dari rumah melihat Langit yang sudah berdiri di depan mobil.

"Ish kirain siapa" ujarnya membuat Langit langsung menatap gadis itu.

"Kayak ngeliat siapa aja lo kaget gitu"

"Langit udah lama nunggu?" tanya Senja.

"Hm. Dua puluh menit kurang lebih" jawab Langit lalu membukakan pintu mobil untuk Senja.

"Masuk lo gak mau telat kan?" Ucapan Langit membuat Senja langsung masuk kedalam mobil.

Diperjalanan, mereka tidak ada yang membuka suara. Langit yang hanya fokus menyetir sedangkan Senja menatap ponselnya.

"Lo kemarin kemana?" Pertanyaan dari mulut Langit membuat Senja langsung menoleh.

"Senja cuma nemenin Kak Biru ketempat Mamanya"

"Harus lo banget?" tanya Langit lagi.

"Heem.. Langit marah?"

"Kagak" balas Langit dengan santainya.

"Ish serius Langit"

Langit mendengus sebal lalu meminggirkan mobilnya dan menatap Senja membuat gadis itu bingung campur takut.

"Kalau iya emang lo peduli?" Langit tersenyum miring melihat Senja yang langsung terdiam. Lalu cowok itu kembali melajukan mobilnya.

Langit menoleh ke arah Senja yang sejak tadi terdiam.

2. LANGIT [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang