Murkanya Sang Ketua

2.1K 193 10
                                    


***

namun tak mudah mematikan rasa
meski ku coba tetap ku tak bisa
sudah cukupkah aku tak kau butuhkan lagi aku didalam hidupmu
hampa sudahkah kini semua rasa dihati
cinta tak lagi terasa
mungkin harus ku pergi darimu
🎼Sudah cukupkah

***

Happy Reading!

***

" Laki laki sejati itu orang yang rela mengorbankan nyawa nya untuk seseorang yang ia sayang. Bukan hanya dengan cara mengadu otot tetapi juga dengan cara pemikiran yang jernih" -Ratu mettasha.

***

3.Murkanya sang Ketua

Setelah lima belas, akhirnya mereka sampai di lokasi yang dibilang oleh Arjuna.

Aura menyeramkan dapat mereka rasakan dari Langit, Savier, Devino juga Arkan.

Aura itu membuat anggota yang lain terdiam, tidak berani menegur ataupun mengganggu sedikitpun sang ketua.

"RAYENNNNN!!!" Teriak seseorang membuat menoleh ke asal suara. Disana terdapat Naila yang sedang berlari menghampiri mereka dengan bibir yang sedikit berdarah.

Gadis itu memeluk Raynzal dengan badan yang bergetar mungkin karna takut. Sedangkan Raynzal mengusap lembut kepala kembarannya itu sambil mengontrol emosinya saat melihat keadaan naila begitupun Devino yang terlihat siap untuk menghabisi Arjuna saat ini juga.

"Jangan takut udah ada gue." Ucap Raynzal mencoba untuk menenangkan Naila sedangkan gadis itu hanya menganggukkan kepalanya saja.

"Senja sama Raysa mana nai?" Tanya Langit masih dengan suara dinginnya membuat naila menoleh.

"Masih sama Arjuna kalau Raysa sama Reynaldi dianter pulang karna pingsan" Ucap Naila takut takut Langit marah karna ia meninggalkan Senja. Bukan karna sengaja dia meninggalkan Senja tapi dirinya kabur untuk mencari pertolongan untuk menyelamat nya Senja yang berada dengan Arjuna dan sepertinya kebaikan ada dipihak dia. Saat kabur, dia melihat geng Thunder dan geng Cakrawala.

Langit mengepalkan tangannya lalu pandangannya beralih saat mendengar seseorang tertawa.

"Hahaha ternyata sang ketua susah payah datang hanya untuk dua gadis lemah" Ucap seseorang yang tak lain adalah Arjuna.

Cowok itu masih menggenggam tangan Senja yang keadaannya tak beda jauh dari Naila sedangkan gadis itu masih berusaha melepaskan genggaman Arjuna. Berbeda dengan Naila yang langsung mengumpat di belakang Devino, Gadis ita masih takut apalagi saat mengingat perbuatan Arjuna.

Devino yang melihat ketakutan Naila langsung memanggil Ratu.

"Ratu ajak Naila pergi dari sini" Ucap Devino dengan datar membuat Naila membulatkan matanya.

"Gak mau aku mau disini aja nunggu senja" Ucap Naila membantah.

"Pergi Nai. Senja ada Langit dan kita kita disini" Ucap Devino.

"Iya bener tuh ayo nai sama gue" Ucap Ratu membuat Naila akhirnya menurut.

Ratu sempat menoleh ke arah Raga yang menatapnya dengan sorot khawatir. Gadis itu mengangguk untuk meyakinkan Raga sedangkan cowok itu menghela nafasnya berat. Setelah itu, Ratu pergi bersama Naila.

"Lepasin dia bangsat" Ucap Langit dengan emosi membuat Arjuna tersenyum puas karna mengetahui kelemahan Langit selain ada di kembarannya ternyata ada di gadis ini. Gadis selembut dan sehangat disore hari yaitu senja.

2. LANGIT [ON GOING]Where stories live. Discover now