Perlahan Melemah

1.8K 162 13
                                    

***

Dan kini ku telah merasa
Kehilangan
Sosok dirinya..
Yang membuat hati kecilku slalu berkata
Betapa bodoh nya aku
Membiarkan cinta itu pergi
Menghilang
Dan hanya tinggalkan
Sebuah penyesalan.
🎤sebuah penyesalan

***

Jangan lupa vote dan komen! + Follow beb biar gak ketinggalan update😎

***

"Bukan persahabatan yang dibumbui oleh banyak uang yang aku perlukan. Melainkan, sebuah tempat di mana aku bisa pulang dengan bebas, tempat bersandar dan tempat di mana aku dianggap ada bukan tak kasat mata."

***

11. PERLAHAN MELEMAH

***

HAPPY READING!

***

Sesuai dengan rencana, Senja kini melangkahkan kaki nya lalu berhenti di sebuah ruangan. Gadis itu menghela napas sebentar lalu membuka pintu itu dengan perlahan. Bau obat obatan memasuki indra penciuman nya.

Senja menatap Sendu ke depan, tepatnya ke brankar yang di tempati oleh seseorang. Seseorang yang terbaring lemah tak berdaya dengan beberapa selang yang menempel di tubuh orang itu.

Senja melangkahkan kaki nya menuju orang itu, hingga tepat di sampingnya. Muka pucat membuat Senja meringis melihatnya.

Senja duduk di kursi yang tersedia lalu memegang tangan orang itu dengan lembut.

"Fiza" Ucap Senja dengan pelan bahkan sangat pelan. Ya dia, Nafiza sandrania. Kalian pasti tau bukan siapa dia?.

"Bangun Senja kangen" Ucapnya lagi tanpa mengalihkan pandangannya dan tanpa disadari air matanya pun menetes perlahan membasahi pipi nya yang lembut.

"Maafin Senja". Lirih nya yang terdengar sangat pilu.

"Senja rela kok kalau Fiza benci sama Senja setelah ini asalkan Fiza bangun"

"Senja harus bagaimana Fiza? Bahkan semua orang sudah menjauh dari Senja, semua orang sudah menganggap Senja sebagai penjahat"

Senja mengucapkan itu dengan sangat lirih. Mengingat cacian dari orang orang, gadis itu berusaha menahan sesak di dadanya, menahan isakan tangisnya, semua ia tahan. Hingga akhirnya, kini ia lemah. Lemah dengan topeng ketegaran yang ia pakai, lemah dengan kepalsuan hanya untuk menahan segalanya.

Senja berusaha melerai pertengkaran antara Nafiza dan Rinjani, adiknya. Begitupun Nara yang membantu Senja.

Orang orang yang melihat tidak berani ikut campur urusan mereka. Ya, mereka sedang berada di lantai dua di sebuah cafe yang berada di Jakarta.

"Lo tuh ya jadi bocah gak sopan banget dia itu kakak lo bego" Ucap Nafiza yang saat ini membalas jambakan rambut Rinjani.

"Kakak kenapa sih selalu ikut campur?! Ini tuh urusan Rinja sama kak Senja!" Ucap Rinjani dengan kesal.

"Udah Rinja, Fiza berhenti dong malu di liatin" Ucap Senja yang masih mencoba memisahkan mereka.

2. LANGIT [ON GOING]Where stories live. Discover now