Malam 09

806 156 71
                                    

Duhh makin semangat nih nulis kalau banjir komentar😌


————————————






Begitu tiba dirumahnya, Rosie memilih untuk langsung duduk di meja makan tanpa berkata apapun pada Jaehyun.

"Hey Google, turn on all the lights and play Falling Like The Stars by James Arthur."

Diluar suara hujan deras dan petir kerap kali menyambar dan membuat Rosie hanya ingin tidur lalu bersembunyi dibalik selimutnya. Namun semua hal itu ia urungkan mengingat Jaehyun masih ada di dalam rumahnya menemaninya.

"Bagaimana perasaanmu?"

Jaehyun berjalan kearah gadis itu dan memberikan segelas air hangat untuk Rosie, sembari menarik kursi yang berada tepat disebelah Rosie untuk duduk.

"Jauh lebih baik." Jawabnya sambil menyesap segelas air hangat yg diberikan Jaehyun.

"Rosie, aku ingin bertanya sesuatu..."

Gadis itu hanya melemparkan tatapan penasarannya pada Jaehyun tanpa mengucapkan apapun.

"Aku perhatikan, setiap phobia kamu datang, Kamu selalu menyebutkan seseorang yang bernama Yuno... Kalau boleh tau Yuno itu siapa?"

Tanpa sadar pertanyaan tersebut menimbulkan senyuman kecil di wajah Rosie dan hal itu membuat Jaehyun menjadi semakin penasaran siapa Yuno yang dimaksud oleh Rosie. Tidak mungkin itu dirinya kan?

Rosie segera izin sebentar untuk ke kamarnya mengambil sesuatu.

Jaehyun menunggu dengan tenang sembari mengeluarkan handphonenya dari sakunya. Sekedar melihat notifikasi yang masuk.

"Taraaaaa~"

Rosie memamerkan sebuah boneka monyet berukuran sedang kepada Jaehyun. Rosie yang sebelumnya terlihat murung tiba-tiba kembali terlihat seperti ter-charge kembali hanya karna sebuah boneka monyet yang ada di genggamannya.

"Ini Yuno, boneka monyet pemberian ibuku sebelum beliau meninggal..."

Asem. Jaehyun mengumpat dalam hatinya.

"Ohh..... hanya boneka monyet ternyata... aku kira apaan."

"Dulu aku pernah memelihara monyet yang kuberi nama Yuno juga. Dia sangat pintar dan selalu bersamaku setiap saat. Mengekori kemanapun aku pergi selama aku masih dalam kawasan rumah. Namun ia tiba-tiba sakit yang sepertinya disebabkan oleh virus ditubuhnya yang tidak aku atau siapapun sadari, 3 bulan sebelum Ibuku meninggal monyet itu pergi lebih dulu meninggalkanku. Aku benar-benar terpuruk dan larut dalam kesedihan selama berhari-hari sampai awalnya ibuku tidak tega melihat kondisiku yang begitu merana hingga ia ingin membelikanku monyet yang sama persis dengan Yuno. Tetapi menurutku melatih monyet tidak semudah itu. Yuno sudah bersama kami selama 8 tahun. Saat aku masih SMP. Ibuku memahami itu ujung-ujungnya ia memberikan boneka yang mirip dengan Yuno ini."

Rose menghentikan ucapannya sebentar, "Coba lihat, Yuno sudah dijahit beberapa kali oleh Jisoo karna ia terlalu sering kusiksa dengan cakaran ku saat aku ketakutan ketika phobia menjengkelkan itu datang." Jaehyun mencondongkan wajahnya untuk mengamati bekas jahitan tangan yang ada di boneka tersebut.

Jaehyun tertawa sarkas, "Oalah begitu ternyata. Kupikir dia seseorang yang sangat berarti, karna namanya terlalu bagus untuk seekor monyet."

Rosie mengerucutkan bibirnya kecewa mendengar tanggapan Jaehyun. "Yuno spesial bagiku. Dia benar-benar monyet yang sangat berarti untukku. Kamu tidak akan bisa merasakan hal seperti itu kalau kamu tidak pernah mencintai binatang sebegitu besarnya."

M A L A M.Where stories live. Discover now