Malam 18

458 79 11
                                    

Pertemuannya dengan Jaehyun semalam membuat Rosie tidak bisa teridur dengan nyenyak. Pikirannya kalut akan kesedihan tapi ia ingin segera bangkit dan melupakan semuanya. Hanya sebuah permintaan maaf yang dilontarkan oleh pria itu sebenarnya sudah membuat Rosie merasa jijik dengan pria itu karena ia merasa Jaehyun bukan pria yang gentle karna tidak memberikan penjelasan apapun pada dirinya. Tetapi Rosie sudah berjanji pada dirinya, terhitung detik ini ia akan melupakan semua tentang Jaehyun.

8.00 am

Irene, Seulgi, dan Rosie sedang dikamar tidur Irene, mengatur berbagai macam strategi dan plan a maupun plan b begitu mengetahui para agen NIS juga sedang mengejar target yang sama dengan mereka.

Rosie sudah menceritakan mengenai 4 pria yang ia temui semalam saat mengunjungi kamar Jaehyun, dan mereka semua sudah yakin bahwa keempat pria itu adalah agen NIS termasuk Jungkook dan Jaehyun serta 2 pria lain yang tidak dapat dikenali sosoknya oleh Rosie.

"Mereka semua disini! bersama Yeri!" suara Somi yang terdengar panik membuat ke enam wanita itu langsung mengernyitkan dahi mereka karena heran sekaligus panik.

"Sesuai dugaanku. Bujuk mereka agar mereka mengikuti rencana kita, buat sehalus mungkin sehingga Yeri tidak menyadari apa tujuan kita mengejar para target." Irene menatap Rosie dan Seulgi secara bergantian. Rencana yang baru mereka susun itu bahkan belum sempat mereka rundingkan dengan Ryujin, Somi, dan Karina.

Irene memerintahkan Somi untuk membuka pintu agar mereka masuk ke dalam dan duduk di ruang tengah. Irene menyambut Yeri dengan hangat tanpa kecurigaan ataupun kewaspadaan. Ia tahu bahwa Yeri pasti tidak mungkin berani macam-macam dengannya.

Seulgi dan Rosie masih berada di kamar, menyimpan rapi berkas-berkas mereka. Sementara Karina dan Ryujin masih berada di restaurant hotel untuk sarapan.

Irene menatap satu-satu pria yang berjalan mengekor dibelakang Yeri. Irene tersenyum kecil sambil mengangkat alisnya saat melihat para pria yang ternyata tidak asing. Seolah menangkap apa maksud Irene, Yeri jadi tertawa kecil,

"Lucu bukan?" bisik Yeri pada Irene.

Irene mempersilahkan semua tamunya itu duduk, "Kau membawa mereka untuk bekerja sama dengan kami, atau ingin mengadakan reuni para pasangan yang sudah berpisah?"

"Aku bahkan tidak tahu kita ditakdirkan untuk dipertemukan dengan cara begini." Irene hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Aku sudah tahu kalian siapa, dan aku juga yakin kalian mengetahui akan bertemu dengan siapa." ucap Irene dengan gaya bicaranya yang elegan pada semua tamunya.

Somi berdiri dibelakang Irene sambil mengamati semua pria yang dibawa Yeri dengan saksama.

"Tentu saja. Perkenalkan namaku Sehun." Pria yang mengenakan topi baseball berwarna cream beige mengulurkan tangannya kearah Irene lebih dulu. Irene menerimanya dengan sopan.

Ketiga pria lain, yang tidak bukan adalah Jeno, Jaehyun dan Jungkook ikut mengulurkan tangan mereka pada Irene dan mengenalkan diri mereka secara bergantian.

"Dibelakangku ada Somi, dan--"

Disaat yang bersamaan Rosie dan Seulgi muncul dari pintu kamar utama, membuat seluruh perhatian terarah pada mereka.

"Rosie serta Seulgi."

Rosie berjalan dengan santai kearah ruang tengah. Seolah-olah tidak mengenal rombongan yang baru tiba dikamar hotel mereka termasuk Yeri, gadis itu juga enggan melihat kearah Yeri yang padahal sudah siap menyapa Rosie dengan pelukannya. Meskipun sudah menduga hal itu akan terjadi, Yeri merasa sedikit menjadi canggung karena tidak pernah melihat Rosie sedingin itu pada siapapun, bahkan 1 tahun yang lalu ketika pertemuan terakhir mereka terjadi, Rosie masih selalu berperilaku akrab pada siapapun bahkan pada orang yang baru dikenal.

M A L A M.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang