(Bagian 2) - Malam 14

641 129 21
                                    

Bagian 2 Malam akhirnya di publish! Who's excited for Part 2 of this story!? Raise your hands!

——————————

4 tahun kemudian...

Suasana kantor pusat National Inteligence Service pagi ini sedang ramai. Pasalnya seluruh jajaran staff maupun para pejabat sedang memperingati hari jadi Badan Intelijen Nasional Korea Selatan. Ada upacara dan evaluasi rutin yang diselenggarakan dalam setahun sekali untuk para staff maupun para pejabat tinggi lainnya.

Bertepatan dengan ini pula sebagian agen terbaik ada yang berkesempatan untuk mendapatkan kenaikan pangkat dibidang mereka, termasuk Jaehyun, Eunwoo dan Jungkook. Hari ini meraka juga mendapat bagian atas jerih payah yang telah mereka dedikasikan untuk instansi tersebut. Selama 4 tahun bergabung, mereka selalu sukses dalam 8 pengoperasian yang ditugaskan kepada mereka. Sementara Doyeon yang pada awalnya selalu bersama dengan mereka harus tertinggal karna kegagalannya saat melakukan misi rahasia untuk menekan pandangan anti-pemerintah terhadap korsel, dan membuat pandangan oposisi agar dianggap sebagai pandangan pro-Korea Utara yang ingin mengganggu urusan negara. Misi tersebut dilakukan untuk memanipulasi data demi kemenangan partai konservatif yang dipimpin oleh salah satu capres dalam pemilu parlemen dan pemilu presiden 2027.

Jaehyun dan Jungkook berjalan berdampingan dilorong lantai 3, bersiap untuk menghadap Mr. Hyun Bin yang sejak kemarin ingin menyampaikan tugas mereka yang baru. Eunwoo sendiri masih diistirahatkan dalam setiap tugas sebab masih dalam recovery dari beberapa luka tembak dan cedera pinggang yang ia dapatkan di misi sebelumnya.

"Kapan ya kita dapat misi keluar negeri lagi?" Seru Jungkook tiba-tiba.

"Kemaren kita kan habis dari Yaman. Itu kan juga luar negeri?" Jawab Jaehyun dengan wajahnya yang serius.

Jungkook menggeleng-gelengkan kepalanya. "Itu bukan luar negeri yang kumaksud. Itu padang pasir. Panas, susah dapat sinyal, makanannya juga bukan seleraku, wanita-wanita juga disana berpakaian serba tertutup lagi!"

Jaehyun mengetek dahi Jungkook dengan keras. Membuat pria itu untuk segera sadar atas ucapannya. "Kurang-kurangin mengeluh, ntar takutnya dapat yang lebih zonk."

Jungkook mengigit bibirnya sedikit menyesali ucapannya. Ia lalu mempersilahkan Jaehyun untuk berjalan dihadapannya agar pria itu yang membuka pintu ruangan Mr. Hyun Bin sambil menjelaskan maksud ucapannya pada Jaehyun.

"Maksud aku, aku pengen liat cewek-cewek amerika kayak Jessica Alba, Kendall Jenner, Angelina--"

Jaehyun menghentikan Jungkook dengan menahan pria itu agar tidak meneruskan ucapannya.

"Oh Yeri?" Sapa Jaehyun begitu melihat seorang wanita yang sedang berdiri disamping Mr. Hyun Bin dan tersenyum hangat kearah mereka.

"Jolie..." Jungkook menyelesaikan ucapannya dengan matanya yang membulat sempurna.

Yeri terlihat benar-benar banyak berubah sekarang. Gadis itu memiliki rambut yang dipotong pendek lalu mengikatnya setengah. Meskipun gadis itu memiliki poni namun gadis itu tetap terlihat lebih dewasa dari 4 tahun yang lalu. Auranya sebagai wanita mandiri dan tangguh benar-benar sangat terpancarkan dengan jelas. Yeri yang sekarang benar-benar bak prajurit yang terlihat cukup handal dan cekatan dalam memainkan senapannya. Setidaknya itu yang terlintas dipikiran Jungkook saat melihat ada silicone pistol di pinggang gadis itu.

"Kalian apa kabar?" Yeri akhirnya bertanya lebih dulu.

"Baik." Jungkook dan Jaehyun menjawab dengan kompak.

Yeri mengangguk dengan paham, kemudian ia membungkukkan badannya pada ayahnya yang tidak lain adalah Mr. Hyun Bin menandakan bahwa ia berpamitan untuk pergi lebih dulu. ia juga melakukan hal yang sama pada Jungkook dan Jaehyun.

M A L A M.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang