Malam 02

1.8K 377 133
                                    

🌑✨🌒

Mendirikan vinyl store berbasis kedai kopi menjadi salah satu pilihan Rosie untuk memanfaatkan harta warisan dari kedua orang tuanya yang jatuh ke tangannya. Kedai yang ia beri nama Coffee & Records itu memang tidak cukup besar karna perharinya ia hanya bisa menerima paling banyak sekitar 100 pengunjung dalam seharinya. Kedai tersebut ia dirikan tidak jauh dari kampusnya tepatnya berada ditengah-tengah kota Cambridge dan jaraknya yang hanya sekitar 3 menit dari perpustakaan kota.

Bunyi lonceng pintu kedai tersebut berbunyi begitu Rosie melangkah masuk kedalamnya.

"Oh sudah selesai ngampus?"

Kim Yeri, salah satu pegawai tetapnya yang memiliki warga kenegaraan yang sama dengannya.

Gadis yang lebih muda 2 tahun dari Rosie itu tidak berkuliah seperti Rosie karena "malas". Ia lebih suka melakukan sesuatu hal yang menurutnya menyenangkan setelah ia lulus dari bangku Sekolah Menengah Atas.

Yeri lahir dan besar di Inggris. Ayahnya bekerja disalah satu perusahaan start up di London bahkan sebelum Yeri lahir. Sementara ibunya hanyalah ibu rumah tangga biasa yang memberikan kebebasan kepada anaknya begitu mereka berusia 17 tahun. Cara orang tuanya mendidik mengikuti style western parenting meskipun mereka berdua berkebangsaan Korea.

"Iya, cuman ada 2 kelas tadi." Jawab Rosie.

"Oh iya tadi Zack nelfon ke aku, katanya tadi udah nelfon kamu cuman gak aktif, terus udah dia bilang dia lagi gak enak badan jadi hari ini dia gak bisa masuk kerja dulu."

Rosie tersenyum singkat, "Iya handphoneku mati, semoga dia bisa lekas membaik."

"Amin.."

Rosie menaruh tas dan coat yang ia gunakan di pantry kemudian memasang celemeknya. Bersiap untuk membantu Yeri menyiapkan pesanan dan melayani pelanggan yang akan datang hari ini.

Biasanya toko mereka akan tutup tepat pada pukul 5 sore, terkadang bisa lebih cepat jika langit mendung dan mengharuskan matahari terbenam lebih cepat dari seharusnya. Tentu saja ada alasan dibalik semua itu. Karena semenjak kematian ibunya Rosie tiba-tiba memiliki nyctophobia. Sindrom Nyctophobia adalah takut akan kegelapan atau malam.

Nyctophobia sendiri termasuk dalam gangguan psikologis yang serius dan dapat mempengaruhi baik kesehatan fisik maupun mental seseorang. Mereka yang mengalami sindrom ini cenderung tidak mau dan merasa ketakutan untuk pergi di malam hari. Selain itu, mereka juga bisa menjadi penyendiri saat malam hari, terutama di dalam kamar. Mereka juga merasa gelisah saat malam atau gelap datang yang jelas hal tersebut dapat berakibat buruk pada kesehatannya juga. Dalam kasus yang ekstrem, mereka bisa sangat panik saat di tempat gelap hingga tak dapat mengontrol dirinya sendiri.

Dan semua itu tiba-tiba dialami pada Rosie diumurnya yang sudah tidak lagi muda untuk memiliki sebuah phobia. Seharusnya ia bisa mengatasinya namun entah kenapa bahkan dokter psikolognya saja mengatakan ini kasus yang sangat langka ia temui, terutama seseorang yang tiba-tiba memiliki phobia akan malam hari di usia 21 tahun keatas.

Namun syukurnya sudah sebulan terakhir ini Rosie sudah mulai bisa mengatasi sedikit demi sedikit phobianya itu, ia sudah mulai tau bagaimana cara mengatasi ketakutannya yang harus ia temui setiap hari itu, agar ia bisa menikmati hidupnya kembali seperti sediakala.

🌑✨🌒

Jason menghisap rokoknya sebelum akhirnya menjatuhkan puntung rokok tersebut ke tanah lalu menginjaknya untuk mematikannya. Para juniornya berjalan menghampirinya dengan sekilas senyum diwajah.

"Udah berapa lama bang?" tanya JK penasaran saat melihat sebungkus rokok yang ada digenggaman Jason.

"Datangnya?"

M A L A M.Where stories live. Discover now