Malam 20

640 79 4
                                    


Jungkook serta Somi berusaha melacak lokasi Rosé saat ini melalui handphone wanita itu. Somi sendiri benar-benar tidak habis pikir bisanya-bisanya gadis itu bertindak seceroboh ini, tanpa berpikir panjang. padahal ia sendiri yang selalu mengumpat tentang Jaehyun, namun nyatanya begitu dihadapkan realita sepeerti ini dinding pertahanan gadis itu malah menjadi runtuh.

"Somi mereka disini!"

Jungkook yang berjalan lebih jauh didepan Somi menunjuk kearah salah satu restaurant rumahan yang pintu rolling besinya tertutup rapat.

"Cari pintu lain!"

Somi mengangguk paham dan segera berjalan mengitari ruko yang sisi kanan dan kirinya terjejer rapat dengan ruko-ruko lain disebelahnya. beberapa menit kemudian Somi akhirnya berhasil menemukan pintu belakang ruko tersebut.

Jungkook menyusulnya dari belakang.

Mereka berdua memasuki area dapur dari restaurant tersebut. Suara orang-orang meminta tolong dalam bahasa mandarin beberapa kali terdengar.

Somi melihat sekelilingnya dengan prihatin. kebanyakan adalah para mahasiswa yang sebenarnya usianya tidak jauh berbeda dengannya. Sebagian besar dari mereka ada yg terluka-luka dari ringan hingga sedang.

"Jungkook!" Seseorang berteriak memanggil nama Jungkook dari tangga lantai 2, membuat Somi dan Jungkook menolehkan kepalanya keatas.

Jaehyun yang sudah terlihat berantakan tersenyum lega melihat kehadiran dua partnernya itu.

"Kami butuh bantuan disini!"

Jungkook dan Somi menoleh keatas. Kemudian menyusul Jaehyun yang sudah menghilang lagi dari pandangan mereka.

Kondisi dilantai 2 tidak lebih buruk dari lantai 1 bahkan lebih banyak orang dilantai ini.

Jungkook menghentikan Jaehyun yang terlihat sedang sibuk menolong seorang mahasiswa yang kepalanya sedikit mengeluarkan darah.

"Kita tidak punya banyak waktu untuk membantu orang-orang saat ini."

"Maksudmu?" Jaehyun bertanya pada Jungkook dengan serius.

"Ryujin, Jeno dan Karina dalam bahaya. Ji Eun mengetahui fakta soal kamarnya yang disadap akibat tertangkapnya Lee Dong Wook dan Lee Kwangsoo. Kita harus mengadakan rapat. Posisi kita sekarang sedang tidak menguntungkan."

Somi yang sudah terlihat membawa Rosé bersamanya segera memberikan kode kepada 2 pria dihadapannya untuk segera meninggalkan tempat ini dan kembali ke basecamp.


*****


Seluruh agen sudah kembali berkumpul di basecamp. Termasuk Jeno, Karina dan Ryujin. Begitu mereka dikirimkan informasi tentang Ji Eun yang memanipulasi alat penyadap mereka, ketiganya langsung mencari cara agar bisa meninggalkan hotel dengan cepat meskipun sedang terjadi kericuhan.

"Kita bisa memanfaatkan kericuhan yang tidak bisa diprediksi kapan selesainya ini." Jungkook membuka suara lebih dulu dibanding Sehun karna tiba-tiba mendapatkan ide.

"Sebelum ini dilanjutkan, aku mau Rosé untuk meninggalkan ruangan ini untuk melakukan terapinya." Irene menegur Rosé dengan dingin karna masih melihat gadis itu bergabung dengan mereka diruang tengah. padahal waktu sudah menunjukkan pukul 21.30 malam.

"Tapi, ini bukan waktunya untuk--"

"Rosé! Lakukan terapi mu sekarang." Teguran dari Seulgi membuat semua orang menjadi merasakan hawa yang canggung. Begitu pula dengan Rosé bukannya ia malah menuruti perkataan Seulgi ia malah terpaku ditempatnya.

Jaehyun yang melihat gadis yang berdiri di seberangnya tetap tidak bergerak, memutuskan untuk menarik tangan Rosé dengan paksa dan membawa gadis itu masuk kedalam kamar karena terapinya dilakukan secara virtual bersama dengan dokternya yang ada di Oslo.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 11, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

M A L A M.Where stories live. Discover now