• Z e v e n t i e n •

762 126 4
                                    

"Apa mungkin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Apa mungkin ... Tuan Kim adalah seseorang yang selama ini aku cari kehadirannya? D-dia Ayahku?"

"Kenapa kau berpikir seperti itu? Dia bukan Ayahmu! Pria brengsek itu bukan Ayahmu!" tekan Soo-ah penuh emosi.

Yerin tersentak kala ibunya berteriak marah seperti itu. Bahkan, wanita paruh baya itu sampai mengumpat saking marahnya.

"Kenapa Ibu marah? Dan apa Ibu bilang? Pria brengsek? Sebenarnya apa yang terjadi, Bu? Aku tidak mengerti."

Yerin semakin dibuat bingung karena melihat Soo-ah yang diam dengan wajah merah padam tanpa berniat untuk menjelaskan apa-apa. Tangan Soo-ah terkepal kuat dan bergetar, seperti sedang menahan gejolak amarah, atau mungkin ... rasa takut?

Yerin merasa tidak berguna melihat Ibunya memiliki banyak rahasia yang disembunyikan darinya. Terlalu banyak yang ditutupi oleh Soo-ah dari Yerin. Soo-ah terlalu tertutup pada anaknya sendiri. Bahkan Yerin sering bertanya-tanya, apa benar Soo-ah menganggapnya sebagai anak? Ia hampir tak pernah tahu apapun yang berhubungan dengan Soo-ah, Ibunya sendiri. Ia berpikir, anak macam apa dirinya ini?

Yerin tak pernah tahu apa masalah yang Soo-ah alami. Yerin tak pernah tahu tentang perasaan Soo-ah selama ini, tanpa hadirnya sosok pendamping. Yerin pun tak pernah tahu tentang sosok Ayahnya. Soo-ah tak pernah mau membicarakan tentang pria itu. Kerap kali, jika Yerin mengungkitnya, Soo-ah justru marah tak terkontrol.

Yerin mungkin terlihat jahat karena menghasut Jennie agar terus bersikap buruk pada Rosé. Meski dulu Yerin pernah terlibat sebuah masalah dengan Rosé, tapi sebenarnya Yerin tak pernah benar-benar membenci Rosé. Yerin hanya mengikuti perintah sang Ibu. Yerin tak berani membantah. Jika Yerin membantah, maka Yerin akan terluka.

Sebenarnya, Yerin hanya gadis remaja yang tak tahu apa-apa. Seperti Rosé. Yerin hanya gadis remaja yang berusaha melindungi diri sendiri, agar tak terluka. Yerin mengaku dia egois. Yerin juga lelah terus melakukan hal diluar keinginannya. Ia ingin berhenti, tapi ia tidak bisa. Soo-ah seperti orang sakit. Sakit jiwa.

"Jawab, Bu! Jika Ibu tidak menjawab, aku akan semakin berasumsi yang tidak-tidak. Kenapa Ibu diam saja? Jangan buat aku menjadi seperti orang bodoh, Bu!"

Sudah cukup. Yerin tak bisa terus diam membiarkan Soo-ah tutup mulut akan rasa penasaran yang menganggu hati dan pikiran Yerin.

"IYA!" Yerin tersentak untuk kedua kalinya, kala Soo-ah kembali berteriak.

"Iya ... apa?"

"Pria itu adalah Ayahmu. Tapi pria itu tidak layak untuk disebut Ayah! Kau tahu? Dia tidak pernah menganggapmu anaknya, bahkan dia ingin membunuhmu, Yerin! Itu sebabnya Ibu sangat membenci dia, karena dia bejat! Sangat bejat!" ungkap Soo-ah bagai petir di siang bolong.

Hati Yerin tergores dalam. Seakan ada candrasa yang singgah mengoyak ulu hatinya.

"T-tapi ... kenapa? Apa salahku?" tanya Yerin dengan suara bergetar.

Redeem Mistake ✓Where stories live. Discover now