• T w e e •

1.6K 189 47
                                    


Rosé sedang bersantai di ruang tengah dengan camilan yang berada di tangannya. Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka membuat dirinya menoleh melihat siapa yang baru saja membuka pintu. Ternyata kakak perempuannya, Jennie.

"Sejak beberapa hari terakhir kau selalu pulang terlambat, kenapa kak?" tanya Rosé pada kakaknya itu.

"Bukan urusan mu," jawab Jennie ketus seraya berjalan menjauhi ruang tengah.

Rosé menghela napas nya pelan. Ia sudah terbiasa dengan sikap Jennie yang ketus dan dingin seperti ini sejak 3 tahun terakhir. Ia sendiri juga bingung dengan perubahan sikap kakak nya itu, semuanya terlalu mendadak hingga dia tidak tahu harus apa.

It goes a little something like
Lalalalalala lalalalalala lalalalalala

Ponselnya berdering menandakan adanya panggilan masuk. Ketika melihat nama yang tertera di layar ponselnya, ia langsung menekan tombol hijau untuk menjawab panggilan itu.

"Halo?"

"Halo kak! Bagaimana kabar mu? Baik-baik saja kan disana?"

"Kkkk, aku baik-baik saja. Bagaimana dengan kalian disana?"

"Aku, paman, bibi, dan Asahi baik-baik saja kak."

"Syukurlah kalau begitu. Eumm ada apa kau menelpon?"

"Aku merindukan mu kak. Apa Kak Jennie masih bersikap dingin padamu?"

"Yaa begitulah."

"Sebenarnya apa yang terjadi pada Kak Jennie? Kenapa dia berubah dan seakan membenci mu kak?"

"Entahlah. Aku juga tidak mengerti, Mashi. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan agar semuanya kembali seperti dulu."

"Andai saat itu aku tidak terpilih untuk menjadi siswa pertukaran pelajar ke Jepang, mungkin sekarang aku bisa menemani mu kak."

"Hei, tak apa. Justru aku akan marah jika kau menolak kesempatan itu. Tenang saja, aku tidak apa-apa kok."

"Nanti saat liburan akhir tahun, aku janji akan menyempatkan waktu untuk pulang ke Korea bersama Asahi."

"Baiklah, aku pegang janjimu."

"Yasudah kak, aku masih ada tugas yang harus ku kerjakan. Sampai nanti kakak kesayangan ku!"

"Hahaha, sampai nanti adikku yang tampan!"

Terdengar kekehan kecil sebelum sambungan telepon mereka terputus. Rosé tersenyum tipis, adik laki-laki nya itu memang selalu bisa membuat nya merasa tenang dan tersenyum.

-ˋˏ ༻ ♚ ༺ ˎˊ-

"Dipertemuan sebelumnya, aku sudah memberitahu jika kita akan membuat tiga penampilan saat festival akhir tahun nanti. Dan hari ini aku dan Rosé akan memilih siapa saja yang akan tampil," jelas Wendy selaku ketua club vocal.

Semua anggota sangat antusias berlatih untuk bisa menjadi yang terbaik agar dapat terpilih untuk tampil di acara yang setiap setahun sekali diselenggarakan oleh sekolah mereka. Bagi mereka, acara itu adalah kesempatan emas untuk menunjukkan bakat bernyanyi mereka. Dan tentu saja mereka tidak ingin melewatkan kesempatan itu.

"Kami hanya akan mengambil kurang dari sepuluh orang dari kalian. Jadi aku harap tidak ada yang saling menjelekkan, siapapun yang terpilih, kalian harus saling mendukung," tambah Rosé yang membuat sebagian dari mereka seketika merasa pesimis.

Rosé dan Wendy memberi waktu 10 menit untuk setiap anggota mempersiapkan diri, sebelum satu per satu dari mereka diminta untuk menyanyikan lagu.

"Baiklah, karena waktu kita tidak banyak, kita mulai saja sekarang," mata Wendy melirik setiap anggotanya. "Dimulai dari dirimu."

Junkyu yang merasa dirinya ditunjuk pun segera berdiri dari duduknya dan menghampiri Wendy.

Menit berganti jam, anggota demi anggota sudah menampilkan penampilan terbaik mereka. Kini saatnya Rosé dan Wendy memilih siapa diantara mereka yang akan tampil di acara festival akhir tahun yang sebentar lagi akan terlaksana.

"Oke, sampai disini aku bisa melihat bahwa kemampuan bernyanyi kalian semakin meningkat. Dan dari hasil yang aku dan Rosé lihat, kami memilih ..." Wendy menjeda kalimat nya sejenak seperti sedang berpikir.

"...Yedam, Lia, Siyeon, Mina, Junghwan dan  Arin. Untuk yang lain aku minta maaf karena tidak memilih kalian, tapi percayalah penampilan kalian tadi juga tidak buruk."

Mereka yang dipanggil namanya merasa senang karena terpilih. Anggota lain yang tidak terpilih diizinkan untuk pulang lebih dulu, sedangkan Wendy, Rosé, dan beberapa anggota yang terpilih masih menetap untuk membicarakan tentang penampilan mereka.

"Aku sudah menyusun posisi penampilannya. Di pembukaan, akan ada Siyeon dan Lia yang berduet lalu—"

"Kenapa harus aku yang berduet dengannya? Aku tidak mau. Apa kata orang jika aku berduet dengan gadis culun seperti dia? Ah entah dimana wajahku akan diletakkan," ujar nya angkuh.

Wendy membelalakkan matanya, apakah selama ini ia terlalu sibuk? Sampai-sampai ia baru menyadari jika ada anggotanya yang tidak sopan dan sangat angkuh seperti Siyeon.

"Kau masih mempermasalahkan itu? Ck, terserah mu. Jika kau tidak mau, kau bisa bertukar dengan anggota lain," putus Rosé.

Penjelasan terus berlanjut dan tak jarang diselingi dengan perdebatan. Satu jam berlalu, Wendy memutuskan untuk mengakhiri pertemuan mereka hari ini.

Rosé pulang menggunakan mobilnya yang ia parkir di tempat parkir khusus yang disediakan oleh sekolah nya. Sampai di rumah, Rosé melihat ibu nya yang sedang memasak. Langsung saja ia memeluk ibunya dari belakang.

"Oh Rosie, kau sudah pulang ternyata. Pas sekali ibu baru saja memasak makanan kesukaanmu dan Jennie." Mata Rosé berbinar kala mendengar ibunya sedang memasak makanan kesukaannya.

"Waahh, ibu tau saja jika aku sedang lapar. Ada yang mau aku bantu Bu?" tanya Rosé pada ibunya yang sedang sibuk mengaduk Kimchi yang sebentar lagi matang.

"Ah tidak usah, ini sudah mau selesai kok. Kau mandilah dulu, setelah itu baru makan," jawab ibu Rosé.

Rosé mengangguk, lalu pergi menuju kamarnya untuk menuruti perkataan sang ibu.

Tanpa mereka sadari, diam-diam ada yang menatap tak suka interaksi mereka dari balik salah satu pintu kamar.

Drrrtt.. drrrtt..

"Sudah selesai?"

"Tenang saja, aku akan memastikan semuanya lancar. Dan kita akan membuat seisi sekolah gempar karena berita ini."

"Bagus, senang bekerja sama denganmu."

"Kau dan aku sama-sama membenci nya, tujuan kita sama. Jadi lebih baik kita bekerja sama."

"Ya, kau benar. Baiklah, kita hanya perlu menunggu sampai waktunya tiba. Setelah itu kita akan memikirkan rencana selanjutnya."

"Yap! Hahahaha.."

•-•

Dari kemarin WP ku error, jadi maaf baru bisa up sekarang, tadi juga salah pencet huhu:( dan sekarang juga Yumi gabisa up serajin pas era struggle, karena tugas menumpuk:')
Btw, makasih cover nya kak Ai! ipurplehourly_

See you in next part!

Redeem Mistake ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang