• N e g e n t i e n •

742 131 13
                                    

Kali ini, Sénna mengajak Rosé dan Lisa untuk datang ke rumahnyaㅡatau lebih tepatnya, rumah Paman Chanyeol

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kali ini, Sénna mengajak Rosé dan Lisa untuk datang ke rumahnyaㅡatau lebih tepatnya, rumah Paman Chanyeol. Ia sudah memutuskan untuk memberitahu tentang pertemuannya dengan Rosé, karena menurutnya, untuk apa disembunyikan? Toh, mereka kembali ke Seoul karena ingin mencari Rosé.

Di dalam rumah, ketiganya disambut oleh Yoshiㅡanak tunggal Paman Chanyeol. Yoshi itu sangat menyayangi Sénna, karena sejak kecil keduanya sudah sangat dekat. Bahkan, Yoshi pernah berjanji untuk menjaga Sénna sampai kapanpun. Bagi Yoshi, Sénna adalah seseorang yang harus ia jaga dan sangat berharga setelah Ibunya tiada.

Jujur saja, Rosé agak gugup ketika pertama kali menginjakkan tungkainya di rumah Paman Chanyeol. Lisa pun begitu, ia sengaja diajak ke sini agar Rosé tidak terlalu merasa takut.

"Rosé? Kenapa diam saja? Ayo masuk, Paman pasti sangat senang melihat keponakannya sudah ditemukan dalam keadaan baik."

Sénna menggenggam pergelangan tangan Rosé lembut, lantas menariknya pelan untuk masuk ke dalam ruang keluarga. Sementara Lisa hanya mengekori saudara kembar yang sempat terpisah ini di belakang, bersama Yoshi yang baru saja menutup pintu utama.

Dengan langkah pelan, Rosé mengikuti Sénna yang terlihat sangat antusias untuk mempertemukan Rosé dengan sang Paman.

"A-ah, maaf, aku tidak sengaja."

"Iya, Nyonya. Tidak apa-apa, akuㅡ"

"Akh!"

"Hei, ada apa? Apa kau sakit, nak?"

Sénna tiba-tiba saja menghentikan langkahnya ketika sekelebat kejadian terlintas di benaknya. Ia terpaku. Netra yang Rosé tatap tadi pagi benar-benar ia lihat dengan jelas. Seakan-akan ia adalah Rosé yang mengalami kejadian itu.

"Tidak mungkin ...," gumamnya tak sadar.

Rosé menatap Sénna bingung. Ada apa dengan saudara kembarnya?

"Sénna? Kau baik-baik saja? Apa yang tidak mungkin?" tanya Rosé memastikan.

Sénna berbalik menatap Rosé dengan netra yang berkaca-kaca. Ia seperti tidak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat melalui ingatan masa lalu Rosé. Benar, ketika Sénna menyentuh pergelangan tangan Rosé tadi, ia tiba-tiba saja melihat sebuah kejadian yang Rosé alami tadi pagi. Lebih tepatnya ketika gadis itu tak sengaja bertubrukan dengan seorang wanita yang pakaiannya serba hitam.

"K-kau ... saat ingin ke sekolah, kau menabrak seseorang?"

Bukannya menjawab, Sénna justru balik bertanya. Masih dengan tatapannya yang menyorotkan ketidakpercayaan.

Rosé diam sejenak, mengingat-ingat kejadian tadi pagi. Lantas ia mengangguk membenarkan ucapan Sénna.

"Apa kau tidak tahu siapa wanita yang bertabrakan denganmu?"

Redeem Mistake ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang