TGE || 24

260 23 0
                                    

happy reading
enjoy your time 🐷❤️
.

.

.

.

.

Well, you can see the quote above by yourselfright?- A

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Well, you can see the quote above by yourself
right?
- A. Gilbert

〰️•〰️•〰️

〰️•〰️•〰️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Apa?"

Athena tersentak saat suara Russel menyadarkannya.

Athena menggeleng cepat. "Tidak, maaf aku melantur. Kata-kata itu secara spontan keluar." jelas Athena.

"Apa ada suatu hal yang kau ingat?" tanya Gelden menatap Athena penasaran.

Athena menggeleng. "Aku sudah cerita ke kalian apa yang aku ingat, sisanya aku tak tahu. Dan, nama tadi entah kenapa sering muncul dalam pikiranku."

Christian membolakan matanya. "Kau tidak tahu itu siapa?! Itu kan—"

"Aku harus ke Seattle hari ini." potong Xavier sambil melirik jam tangannya.

"Tiba-tiba?" tanya Russel.

Xavier mengangguk. "Aku berniat menambah wilayahku di Washington."

Gelden mengernyit. "Tumben. Kau kan tidak pernah tertarik untuk memperbesar wilayah sana."

"Karena uncle bukan?" sahut Christian yang diangguki oleh Xavier.

Alasan mengapa Xavier hanya menguasai sebagian kecil Washington, ialah dari awal Xavier tak tertarik. Apalagi, Washington tempat yang selalu ia kunjungi dengan 'ayah'nya dulu.

"Tidak semudah itu." jawab Xavier, sambil berdiri dan membersihkan pakaiannya. "Washington milik tikus jalanan itu. Aku harus membersihkan kuman dulu."

Athena memiringkan kepalanya, sambil berdiri. "Tikus? Musuhmu?"

The Goddard's Emerald Where stories live. Discover now