Hari Buruk

774 121 2
                                    


Chenle sedang berjalan di koridor sekolah, kini tujuannya ke toilet ingin membuang air kecil.

Langkah nya kini terhenti ketika melihat felix, jihoon dan junkyu mendekat ke arahnya.

Ia mulai memutar badannya berniat menghindar dari tiga manusia terkepo di sekolah ini, namun...

"Chenleeeeee" panggil junkyu kegirangan.

Oke sekarang dia sudah terjebak, ia menghela napas panjang lalu berbalik badan ke arah mereka, tak lupa senyum palsu yang selalu di tampilkan nya di depan teman teman nya.

"Ahh kalian, ada apa memanggilku?" Tanya nya ramah.

"Chenle apa kau tau sesuatu yang lagi banyak di bicarakan di sekolah ini?" Tanya jihoon.

"Emm, tidak tau memangnya ada apa?" Sebenarnya chenle tidak mau tau tapi ayo lah bagaimana cara bersikap sopan santun ke orang lain dan dia tengah menjalankan itu sekarang.

"Wah padahal ini berita penting, apa kau tau si Lami di labrak renjun hyung karena dia tidak sengaja menjatuhkan air dari lantai tiga dan air itu jatuh tepat di kepala renjun hyung ketika dia sedang duduk di bawah" jelas Felix.

Inikah yang di namakan berita penting? Astaga rasanya chenle ingin melompat ke laut saja kalau sudah begini.

"Ya begitulah renjun hyung terkadang memang berlebihan, kasihan lami pasti dia ketakutan karena di bentak oleh renjun hyung, padahal ini hal ketidaksengajaan" ucap nya kemudian.

"Tetapi renjun hyung tidak memarahi nya, dia hanya mengatakan pada lami agar berhati-hati kedepannya" jihoon kembali menjelaskan.

Ayolah mengapa dia mendapatkan teman seperti ini, mengapa menjelaskan nya tidak sampai pada akhir cerita, lihatlah dia menjadi salah paham pada renjun.

"Bagus lah kalau begitu, aku ingin ketoilet dulu, sampai jumpa lagi"

"Ah chenle nanti kita makan bersama di Kantin bagaimana kau mau?" Ucap Felix.

"Akan ku kabari nanti"

"Tidak tidak, kau harus mau chenle, kita sudah jarang makan bersama akhir akhir ini" ucap junkyu.

"Baiklah, tetapi aku tidak janji ya" ucap lalu meranjak dari sana.

                       ............

"Berhenti di sana"

Langkah chenle terhenti ketika mendengar suara familiar tersebut.

Apa lagi sekarang?

Menghela napas untuk ke sekian kalinya lalu berbalik dan mendapati jisung yang sedang bersandar di tembok dekat dengan toilet.

"Aku rasa aku sudah tak berurusan dengan mu lagi nerd. Sebaiknya jangan nampakkan wajah sialan mu itu depan ku"

"Sayang sekali si primadona ini sudah pikun ternyata"

"Jangan memulai park"

"Harus kah aku mengingat kan mu?"

Menghela nafas lagi dan mencoba untuk tidak membogem pria jakung di hadapan ini karena ini masih di sekolah bukan? Jika ada yang melihat dia pasti akan terkena masalah besar.

"Apa mau mu"

Mendengar itu jisung tersenyum dan mengeluarkan buku dari tas nya.

"Kerjakan PR yang di beri guru Kim semalam, aku lupa mengerjakan nya karena harus mengurusi orang tidak tau terimakasih yang harus menginap semalaman di rumah ku" ucapnya sambil melempar buku itu dan refleks di tangkap oleh karena.

My secrets. (chenji/chensung)-!!Where stories live. Discover now