My secret

667 83 15
                                    


               𝙺𝚑𝚞𝚜𝚞𝚜 𝚓𝚒𝚜𝚞𝚗𝚐 𝚍𝚊𝚗 𝚓𝚒𝚜𝚊𝚗𝚐




jisung berjalan dengan diam menuju kamar nya, wajahnya kacau dan tampak sangat murung.

di dudukkan nya bokong itu di ranjang favorit nya dan menatap ke arah jendela dengan tatapan yang nanar.

setelah itu tangannya bergerak ke arah saku dan mengambil sebuah telepon genggam miliknya dan mulai membuka kontak seseorang.

Tut....tut....Tut....

"Iya halo, ada apa jisung?" tanya seseorang di sebrang sana.

jisung tidak menjawab, ia masih diam dan menatap jendela tersebut.

"Jisung-a kau masih di sana? Apa terjadi sesuatu?"

" Kapan aku akan sembuh?" Jisung membuka suara.

terdengar helaan nafas berat dari via telepon itu, tampaknya orang itu sedang bimbang.

"Dokter, katakan sesuatu, jangan diam saja, ku mohonn hikss...."

air mata itu mulai membasahi pipinya, dia sangat lelah dan hanya ingin istirahat dengan tenang, namun semua keinginannya sangat lah sulit untuk di capai.

"Bersabar lah, kau akan segera sembuh" jawab dokter yang di kenal sebagai lee taeyong.

"Kau selalu mengatakan hal yang sama, kau selalu mengatakan aku akan segera sembuh, tapi kapan? KAPANN!!!!"

"Jisung-a tenang kan dirimu, percaya padaku semua akan baik baik saja, aku akan berusaha semampu ku untuk menyembuhkan mu, ku mohon tunggu lah sebentar lagi"

"Kau pembohong! Aku membenci mu!!"

Tut....Tut...Tut...

Jisung melemparkan ponsel itu ke ranjang nya, pikirannya sangat kacau sekarang.
entah apa yang ada di pikirannya sampai sampai membuatnya emosi seperti itu.

"Hei bodoh, jika kau ingin sembuh, kontrol emosi mu dan jaga sopan santun mu terhadap dokter mu itu"

Suara itu membuyarkan lamunannya, ia menoleh ke arah pintu dan ternyata ada jisang yang sedang bersandar di selah selah pintu itu.

"Apa peduli mu" ucap jisung.

"Aku tidak peduli padamu, aku hanya mengingatkan saja"

"Kalau begitu pergilah, aku tidak ingin di ganggu"

"Ahh begitu kah? kau selalu saja tidak ingin di ganggu, padahal aku sangat ingin menganggu mu"

"Bajingan, pergi kau dari rumahku!"

"Jika aku tidak mau?"

jisung menghela nafas panjang, kembarannya ini memang sangat keras kepala, ingin sekali rasanya ia membenturkan kepala jisang ke dinding jika lupa bahwa jisang adalah kembarannya sendiri.

"Katakan apa mau mu" ucap jisung.

"Tidak ada" jawab jisang.

"baiklah, silahkan pergi, tidak ada yang menginginkan kehadiran mu di sini".

"Kau mengusir ku? Hah dimana rasa sopan mu kepada saudara mu sendiri"

"Apa aku peduli?"

"Kau harus peduli karena aku saudaramu"

"Bahkan kau tidak pernah menganggap kehadiran ku, untuk apa aku menganggap mu sebagai saudara? hhh itu menjengkelkan" sarkas jisung.

"ahh shit! kau jauh lebih menyebalkan setelah berpisah dari kami, kau tidak takut?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 11, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My secrets. (chenji/chensung)-!!Where stories live. Discover now