My Secrets

580 119 2
                                    

"Huh, melelahkan"

Chenle menghempas kan tubuhnya di ranjang miliknya, rasanya hari demi hari yang ia jalani semakin berat dan juga sangat melelahkan.

"Chenlee" panggil ayah nya di ambang pintu.

"Ada apa ayah, aku baru pulang dan aku masih lelah" jawabnya.

"Apa kau memiliki tugas sekolah?" Tanya sang ayah.

"Bisakah Ayah tidak bersikap egois untuk saat ini?" Ucapnya.

"Ayah hanya bertanya dan dimana titik egois nya"

"Huhhh, sudahlah"

"Kerjakan tugas mu secepatnya, jangan menjadi orang yang tidak berguna"

"Aku sedang berusaha demi keegoisan ayah" bantah nya demikian.

"Jaga bicaramu chenle, ayah tidak pernah mengajarkan mu menjadi pembangkang seperti itu".

"Justru ayah yang sudah membuat ku menjadi pembangkang seperti ini"

Ayah chenle mendekat ke arahnya, berniat memberi pelajaran ke anak tunggalnya itu.

"Ayah ingin memukulku lagi? Perlu ku ambilkan sesuatu yang keras agar anak ayah ini mati sekalian?"

Plakk

Satu tamparan keras mendarat di pipi chenle.

Tersenyum. Hanya itu lah yang bisa di tunjukkan chenle agar terlihat tidak kesakitan sama sekali.

"Sudah ku bilang jangan pernah jadi pembangkang!!"

"Terserah, yang ku tahu hanyalah keegoisan ayah" ucapnya lalu melangkah pergi keluar dari kamarnya.

                    _______________

Suara musik yang terdengar sangat keras itu mampu membuat semua orang ikut bergoyang riah disana.

Bar kali ini cukup rame, di lihatnya ada Lino di sana
Tanpa basa-basi dia langsung menghampiri sahabat karibnya itu.

"Kau ke sini?" Tanya Lino

"Ya, aku bosan di rumah" jawabnya.

"Ada apa dengan wajahmu, terlihat sangat membengkak dan juga sedikit merah" ucap Lino lagi.

"Ntah lah, aku terserang pilek akhir akhir ini, ahh ini menyakitkan" jawabnya sambil menarik ingus nya agar Lino percaya bahwa dia sedang pilek.

" Lalu apa yang membawamu ke sini"

"Aku ingin minum sedikit"

"Kau minum lagi? Kau sedang sakit dan itu akan membuat sakit mu semakin parah"

"Ahh sudah lah, aku tidak perduli,,,, TOLONG AMBIL KAN SATU BOTOL BIR " teriak nya kemudian

"Apa kau gila? Satu botol terlalu banyak untuk mu"

"Jangan meremehkan ku"

"Hanya saja kau akan merepotkan ku nantinya"

"Jika kau membawa suntikan itu, maka itu tidak akan merepotkan"

"Aku lupa membawanya"

"Baiklah, itu akan menjadi urusan ku nantinya, ngomong ngomong di mana keparat yang satu itu?" tanya nya ketika tidak melihat keberadaan hyunjin di sana.

"Dia sedang berkencan dengan kekasihnya"

"Begitu kah? Siapa sebenarnya kekasihnya itu, mengapa dia mau mempunyai kekasih sebrengsek hyunjin"

My secrets. (chenji/chensung)-!!Where stories live. Discover now