My Secrets

476 85 4
                                    


"Sudah selesai berkencan nya?" Tanya jihoon ketika melihat chenle dan jisung datang dengan bergantian.

"Tidak ada yang berkencan Hyung" jawab chenle.

"Begitu kah?"

"Hm"

"Bagaimana sekarang? Kau sudah siap dengan segala aturan yang ada di kelompok ini jisung?"

"Siap Hyung" jawab jisung.

"Baiklah, chenle kita akan bahas tentang masalah yang di alami Asahi dan haruto terlebih dahulu, lalu kita akan menyusun rencana untuk pencarian orang yang mengirimkan mu surat misterius itu" Mark menimpali.

Yang sedang di bicarakan kini memandang satu sama lain dengan tatapan kebencian, rasa ingin menerkam kini tertanam di sana, jika mereka tidak sedang di markas sekarang, pasti adu mulut sudah mereka lakukan dengan lantang.

"Baiklah, jadi apa yang membuat kalian berdua bertengkar sehingga membuat kaca minimarket pecah?" Tanya Mark.

"Dia yang memulai" ucap haruto sambil menunjuk ke arah Asahi.

"Ya, jangan memutar balikkan fakta, kau yang membuat ku emosi sialan" geram Asahi.

"Aku hanya menumpahkan minuman mu dan memasukkan sayuran di makanan mu, lalu aku hanya menambahkan sedikit yogurt strawberry di cake mu, haruskah kau  marah sebesar itu hingga melemparkan batu padaku lalu mengenai kaca minimarket?"

"Hah, lihat lah si bodoh ini, bahkan dia tidak meminta maaf atas perbuatannya itu" Asahi menyergai.

"Kau yang bodoh sialan" umpat Haruto.

"apa makanan yang tidak aku suka" tanya Asahi menunjuk ke arah junkyu.

"Sayuran, susu dan strawberry" jawab junkyu seadanya.

"Kau dengar ha? Kau yang mencari masalah terlebih dahulu haruto" Asahi membela diri.

"Kalian sungguh kekanak kanakan" Han bersuara.

"Kalian sudah bersama sejak kecil tetapi tidak ada kata damai di hati kalian, apa arti kebersamaan itu? Hanya sebuah lolucon semata kah?" Geram jaemin.

"Jika dia tidak memulai maka aku tidak akan mengusiknya" jelas Asahi.

"Kau sendiri yang membuat ku selalu ingin menjahili mu, bisakah kau gunakan mulut sesuai dengan fungsinya? Kau akan di katakan bisu Asahi, dan itu membuatku ingin sekali merobek mulut mu agar kau tidak bisa berbicara untuk selamanya" sarkas haruto.

Bagaimana tidak geram, Asahi selalu mengabaikan perkataan nya, dan itu lah yang membuat haruto selalu ingin menjahilinya.

Sedingin dinginnya jeno, maka Asahi akan jauh lebih dingin dari jeno, dia hanya membuka suara jika memang perlu, jika tidak ada yang mengajaknya berbicara seharian maka seharian penuh dia tidak akan membuka suara.

Haruto setiap hari mengajaknya berbicara, namun ia tidak pernah akan merespon jika perkataan yang di lontarkan Haruto sangat amat tidak penting baginya, maka sebab itu lah haruto sangat ingin merobek mulutnya itu.

"Sudah lah, tidak ada gunanya lagi menasehati kalian, hal ini pasti akan terjadi lagi untuk kedepannya, lebih baik kita membahas masalah chenle sekarang".

"Mengapa tidak dari tadi mengakhiri pembasahan bodoh ini" geram jisung dalam hati, sungguh kelompok ini sangat banyak drama rupanya.

"Baiklah, chenle kita akan berkeliling satu sekolah untuk menanyakan dan menyamakan tulisan tangan itu ke setiap siswa, tetapi kita juga membutuh kan orang untuk berjaga di kelas setiap pagi pagi sekali, kau mengatakan bahwa orang itu pasti menaruh surat itu di laci mu saat di mana semua orang belum datang ke sekolah kan?" Tanya Mark.

My secrets. (chenji/chensung)-!!Where stories live. Discover now