My Secrets

762 128 17
                                    


Bel pertanda waktu istirahat berbunyi, semua siswa berhamburan keluar kelas menuju kantin untuk mengisi perut masing masing.

Tetapi itu tidak berlaku saat ini untuk jisung dan juga chenle, kelas kini kosong hanya menyisakan mereka berdua.

Ya sebenarnya tadi chenle ingin ke kantin karena dia juga ingin menepati janjinya ke ketiga teman seperkepoannya itu. Namun itu semua berakhir ketika jisung melempar kan sebuah kertas ke arah nya dan memerintahkan chenle untuk tetap di kelas.

Dan mereka adalah satu kelas kalau kalian ingin mengetahuinya.

"Apalagi sekarang" ucap chenle memecahkan keheningan.

Jisung hanya diam sambil memainkan ponselnya, dia tidak merespon ucapaan chenle hingga membuat sang empunya suara menggeram.

"Ku sarankan kau harus membaca buku cara menghargai seseorang yang sedang berbicara kepada mu park".

Masih tidak ada jawaban.

Ayolah chenle sedang lapar, dia harus menyelesaikan urusannya dengan jisung secepatnya lalu pergi ke kantin untuk mengisi perut nya.

"Kau hanya membuang buang waktuku"
Selesai mengucapkan itu chenle hendak berniat pergi, namun langkahnya terhenti ketika sebuah tangan menghentikan nya.

"Kau mau kemana" tanya Jisung yang kini membuka suara.

"Kantin" jawabnya seadanya.

"Aku bahkan tidak menyuruhmu pergi"

"Dan maksudmu aku akan tetap disini seperti orang idiot yang hanya memandangi mu berkencan dengan ponsel mu itu? Bahkan aku bertanya pun kau tidak menjawab" oceh nya.

Jisung menghela napas, sungguh cerewet ternyata pria yang ada di hadapannya ini, sifat nya sangat berbeda ketika berbicara dengan temannya yang lain.

Jisung mengambil sebuah bekal dari tas nya, ada tiga potong sandwich di sana.
Ya begitulah, jisung selalu membawa bekal, dia tidak pernah mau pergi ke kantin karena di sana terlalu ramai dan akan membuat nya sesak.

"Apa lagi sekarang" ucap chenle ketika melihat Jisung mengeluarkan bekal nya.

"Makan itu saja, tidak usah ke kantin"

"Kau makan sendiri, itu bukan milikku" tolak chenle mentah mentah.

"Makan!"

"Tidak mau!"

"Ku bilang makan Zhong Chenle"

"Diam kau park, kau makan sendiri, aku bisa membeli makanan di kantin"

"Ini ada tiga potong sandwich, aku tidak bisa menghabiskan nya, jadi aku minta bantuan mu"

"Alibi yang tidak masuk akal"

"Baiklah, silahkan pergi dan nanti sesampainya di kantin, semua pandangan akan tertuju padamu"

"Kau sangat tidak gentel park, hanya bisa mengancam, sungguh inikah jati dirimu yang sebenarnya?"

"Apa aku peduli?"

"Ck, sialan"

Dengan perasaan geram kini chenle melangkah ke kursi yang ada di sebelah jisung dan mendudukkan tubuhnya di sana.

Jisung yang melihat chenle menurut pun tersenyum kemenangan, sangat muda membuat pria ini bungkam.

Dan chenle pun mengambil bekal itu dengan kasar, lalu membuka tutupnya dan mengambil satu potong sandwich dan langsung memakannya.

Gemes.

Ya itu lah yang sedang di rasakan jisung.
Bagaimana tidak gemes, chenle memakan sandwich itu dengan sedikit kasar dan mulutnya kini penuh, cara mengunyah nya pun persis seperti anak kecil yang di paksa makan oleh orang tuanya, seperti hanya menekan nekan makanan itu di dalam sana.

My secrets. (chenji/chensung)-!!Where stories live. Discover now