My Secrets

546 104 13
                                    


Kini kesepuluh orang itu sudah ada di markas, dan sudah berkumpul dan menjadi lima belas orang tentunya.

"Baiklah jisung, sekarang kau sudah mengenal mereka bukan?" Tanya Mark.

"Sudah Hyung"

"Baguslah, sekarang kau juga perlu tau mengenai peraturan yang ada di kelompok ini" sambung nya.

"Baiklah, akan ku ambil ahli" jaemin membuka suara.

"Di sini ada peraturan yang harus di lakukan setiap anggota, tidak ada yang boleh membantah jika masih ingin menampakkan diri di kelompok ini".

"Akan ku jelaskan lebih dahulu tujuan kelompok ini di bangun, kelompok ini di bangun untuk melakukan segala kebaikan semampu kita, menolong orang dan memberikan mereka senyuman yang membuat mereka bangkit dari segala pergumulan mereka" jedanya sesaat.

"Jadi kelompok ini buat bukan untuk ketenaran atau untuk mendapat simpati dari banyak orang, melainkan ini murni dari hati dan pemikiran kami, dan tidak ada satu orangpun siswa di sekolah kita mengetahui tentang ini, ku harap setelah masuk ke sini kau bisa menjaga nama baik kelompok ini dengan cara jangan menyebarkan identitas kelompok, kau mengerti?"

"Mengerti Hyung" jawab jisung seadanya.

"Baiklah untuk peraturan nya, setiap anggota kelompok tidak boleh menindas atau membully sesama, pastikan memberikan senyuman kecil ke pada orang yang sedang kau lintasi jika kau mengenalnya, dan jangan pergi ke bar, jika ketahuan kau akan di keluarkan dari kelompok karena itu termasuk melanggar peraturan, jika kau masih di bawah umur pastikan jangan pernah melangkahkan kaki di bar, itu saja" finalnya.

"Baiklah, aku akan bekerja keras" ucap jisung.

"Peraturan bodoh"lanjutnya dalam hati.

Jisung melirik ke arah chenle, merasa tidak adil karena siswa teladan ini selalu berkeliaran di bar dan bagaimana bisa dia tidak ketahuan dari parah seniornya itu.

"Ahh munafik juga kau ternyata, mengapa baru aku mengetahui ini, chenle lebih mengerikan dari apa yang aku kira, seperti nya akan susah mendapatkan hati nya, apa aku menyerah saja? Tapi kesempatan sudah ada di depan mataku, tidak mungkin aku menyerah dengan mudahnya, tetapi dia....mengerikan"

"Jisung? Mengapa kau melamun?" Kini hyunjin memecah keheningan.

"Apa ada peraturan yang terlalu berat? Apa kau akan mati jika tidak mengunjungi bar?" Lino dengan santainya berkata seolah olah sudah mengenal jisung lebih jauh.

"Ahh bukan, aku tidak pernah ke bar, aku tidak seperti teman ku yang munafik, dia terlihat baik kepada semua orang tapi nyatanya dia orang yang tau diri" sindirnya pada seseorang yang ada di sana.

Yang merasa di sindir pun langsung menatapnya tajam, apa apaan ucapnya barusan? Dia minta mati?.

"Hal yang menjengkelkan, banyak orang seperti itu di dunia ini, tetapi aku yakin di balik kelakuannya itu pasti ada suatu tujuan yang harus dia laksanakan" Mark menimpali.

"Heyy mengapa menjadi menyedihkan seperti ini" ucap jihoon yang tidak tahan melihat drama dadakan tersebut.

"Hyung aku boleh meminjam lino, hyunjin dan jisung. Sebentar saja" chenle membuka suara.

"Jangan lama-lama masih banyak yang harus kita bahas di sini".

"Baiklah Hyung, kalian bertiga ayo ikuti aku sebentar".

Yang di panggil pun bangkit dari duduk nya dan mengikuti chenle dari belakang.

__________________________________

My secrets. (chenji/chensung)-!!Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα