5.) P= ρ x g x h ( BONEKA SABRINA )

1.5K 252 15
                                    

"Aku adalah sebuah cermin kosong yang hidup dengan bayangan orang lain. Tanpa tahu seperti apa bayanganku, seperti apa kehendakku? Dan seperti apa mimpiku?"

~Sabrina Aqueenza~

*
*
*

Setelah pengarahan selesai semua peserta olimpiade pun meninggalkan kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah pengarahan selesai semua peserta olimpiade pun meninggalkan kelas. Namun, sebelum pergi Melody memutuskan untuk ke kamar mandi sebentar. Jujur Melody masih tidak menyangka kalau dia akan terpilih menjadi ketua olimpiade tahun ini.

Sebelum meninggalkan kamar mandi, dia memutuskan untuk mencuci tangan di wastafel. Tetapi, saat kedua mata menatap cermin terlihat bayangan seorang gadis cantik dengan raut wajah yang menyeramkan tengah berdiri di belakangnya. Kedua tangan terlipat di atas perut, tatapannya begitu tajam menyerupai pedang samurai. Kedua mata Melody langsung terbuka lebar, dia bahkan sampai memekik dalam hati karena terlalu kaget.

"Puas lo ngerebut semua milik gue."

Melody lantas berbalik, tidak terbesit sedikit pun ketakutan di mata gadis satu ini. Lagipula dia dulu pernah menghadapi amukan Fanny karena menduduki peringkatnya. "Sorry, tapi gue enggak merasa merebut apa pun dari lo."

Fanny menatap dua kali lipat lebih tajam, iris hitamnya dipenuhi oleh aura kemarahan. "Apa lo bilang? Enggak ngerebut." Tangan yang semula terlipat rapi mulai menunjukkan aksi. Fanny mendorong pundak Melody cukup keras, sampai punggung gadis itu terbentur tembok. "Asal lo tahu, semenjak lo hadir semua jadi kacau. Pertama lo rebut peringkat gue, kedua lo rebut jabatan yang harusnya jadi milik gue. Kenapa sih, lo nggak stay aja di peringkat bawah? Kenapa lo harus berusaha naik ke atas. Asal lo tahu, lo itu enggak pernah cocok berada di lima besar."

Darah Melody rasanya hampir mendidih, seolah ada pemanas suhu di dalam tubuhnya. Kedua tangan sudah mengepal begitu erat. Kalian tahu dari mana sumber kemarahan? Kemarahan dimulai dengan amigdala yang menstimulasi hipotalamus---salah satu struktur kecil di dalam otak---untuk memproduksi hormon tertentu. Apabila tekanan semakin besar maka hormon yang diproduksi juga akan meningkat, seperti halnya sekarang. Entah sudah berapa banyak hormon yang dihasilkan akan tetapi, Melody sudah muak dengan sikap Fanny yang menunjukkan jika, dia adalah orang paling dirugikan.

Melody menatap garang. "Lo bilang gue enggak cocok ada di lima besar? Asal lo tahu yang nggak cocok itu bukan gue tapi elo." Melody memberi jeda sebentar, "Dan asal lo tahu, gue enggak pernah rebut peringkat atau pun jabatan ketua olimpiade, karena dari awal itu bukan milik lo. Semua orang berhak ngerebutin keduanya, jadi kalau lo sampai ke geser. Itu murni karena orang itu layak berada di sana, bukan berarti dia ngerbut milik lo."

Plus For MinusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang