22.) C₆H₁₂O₆ (SISI LAIN DIRIMU)

946 149 29
                                    

****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*
*
*
*


Bohong kalau Reymon tidak menyesal usai menuruti syarat konyol gadis di sampingnya sekarang. Namun, kalau tidak dituruti gadis ini tidak mau membantu melukis wajah Gladis, adiknya. Saat baru saja sampai di rumah Reymon, Melody sengaja menyuruh si pemilik rumah agar mencoba menggambar terlebih dahulu di atas kertas, sedangkan dia menggunakan kanvas--- supaya tidak kerja dua kali katanya--- dan kalau ilustrasi Reymon lebih bagus nanti tinggal beli kanvas baru, lalu digambar ulang. Cuman, setelah melihat hasil akhir ... mungkin lebih baik lukisannya saja yang menjadi hadiah ulang tahun Gladis.

"Wah! Serius ini gambar lo?" Reymon mengangguk tak acuh, sudah diduga Melody akan mencerca habis-habisan kalau tahu hasil gambarannya. "Ternyata ada yang enggak lo bisa ya?"

Mereka memilih teras sebagai tempat melukis, sebab kata Melody suasananya sangat mendukung. Langit cerah, dengan udara pagi tak bercampur polusi, ditambah susana komplek perumahan Reymon tidak begitu ramai. Matahari pun tidak terlalu terik, terasa nyaman sekaligus hangat. Namun, berbanding terbalik dengan suasana hati Reymon. Untuk kedua kalinya dia menghela napas lelah, hendak merampas kembali ilustrasi yang membuat harga dirinya jatuh ke dasar jurang paling dalam, tetapi sayang usahanya gagal. Gadis satu ini sangat pandai mengelak dari segala serangan.

"Ck, Balikin gambar gue!" pinta Reymon malas.

Melody menepis tangan Reymon menggunakan tangan kiri, semetara tangan kanan memegang erat ilustrasi buatan Reymon. "Bentar ih, gue masih nggak percaya kalau gambar lo ternyata sehancur ini."

Gambar Reymon 🖕🏻

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gambar Reymon 🖕🏻

"Setiap orang tuh, punya kekurangan masing-masing." Kedua mata Reymon melirik sinis kepada Melody. "Lo pikir gue Tuhan? Sampek gue nggak bisa gambar, lo segitu kagetnya."

"Bagus deh, kalau gini lo jadi kayak manusia," hibur Melody tersenyum tulus, ala senyum pepsoden.

"Kalau gue bukan manusia terus apaan? Alien?"

"Alhamdulilah, sadar. Btw dari planet mana, Mas?"

"Pluto!"

Raut kesal Reymon berhasil membuat Melody tertawa super bahagia. Puas sudah dia akan hasil aksi balas dendam tak terencana, mengingat selama ini Reymon selalu berhasil menaikan tekanan darahnya. Maka, inilah saat tepat untuk meningkatkan kinerja korteks adrenal supaya memproduksi hormon aldosteron lebih banyak, agar Reymon tahu apa yang dirasakan Melody selama ini.

Plus For MinusWhere stories live. Discover now