Kata orang daring tuh, enak kalian bisa sekolah santuy, tugas tinggal nyontek teman. Masuk sekolah seminggu sekali. Asal handphone siap siaga siang dan malam semua aman. Awalnya Melody berpikir begitu, tetapi semua berubah setelah dia terpilih menja...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
* * *
Setiap orang merespon rasa keingintahuan dengan cara masing-masing, beberapa memberikan tanggapan secara berlebihan atau justru bersifat abai dan hanya mengikuti pola informasi dari orang sekitar. Social curiosity, salah satu teori yang dituliskan oleh Todd B. Kashdana dan Paul J. Silviab dari University of North Carolina. Tentang, merefleksikan bagaimana orang-orang kepo, ingin mengetahui pembicaraan orang, gosip, mengintip dan mencari tahu dan mempelajari orang lain.
Sebab, dasar inilah seseorang akan melakukan segala cara demi mendapatkan informasi yang dia inginkan. Contoh saja dua manusia yang berdiri di antara rak makanan ringan dan rak bahan masakan, si cewek berpura-pura memilih-milih bahan masakan dan si cowok disuruh berdiri di depannya, semacam menjadi tembok penutup. Di seberang- rak makanan ringan- ada sepasang orang tengah sibuk memilih makanan ringan sambil bercanda, cukup sadar jika sedang diawasi. Namun, mereka memilih tidak peduli.
"Gue kalau jadi Rey, ogah dijadiin tembok hidup," pendapat Vano terus terang.
"Udah biarin aja, udah biasa. Emang aneh dari sononya itu anak!" Zoya mencoba abai, dan lagi bukan cuman sekali dia mendapati perilaku aneh Melody padanya. "Inget awal masuk gak? Dia sok, iya mau ngajak gue temenan pas gue bentak langsung kicep," celetuk Zoya saat teringat momen di mana Melody mengajaknya berteman.
"Atau pas, waktu terakhir lo sama dia dihukum karena telat dan kalian gue suruh puterin lapangan." Kini Vano andil mengingat momen masa lalu sebelum sekolah dalam jaringan, momen di mana dia akan berdiri di pinggir lapangan sambil mengamati jajaran ikan asin berputar mengitari lapangan. "Gila sih, dia nyoba negur lo'kan, tapi lo malah lari lebih kenceng," lanjutnya datar, umumnya orang pasti semangat membicarakan aib orang lain. Namun, Vano ini beda. Biarpun pandai mengingat, wajahnya tidak pandai berekspresi dengan tepat.
"Ah ... lo ngawasin gue ternyata selama ini." Zoya mengayunkan tanganya ke arah wajah Vano. "Naksir lo?" terkanya asal.
"Hmm ... menurut lo?" Memberi jeda sebentar, "coba aja tunangan gue itu lo bukan Sabrina."
Zoya memalingkan wajahnya sebentar, dia tidak bodoh! Vano cuman berusaha mencari duplikat Zeya dalam dirinya. Karena, cowok itu tidak pernah menemukan kemiripan antara Sabrina dan Zeya selama ini. Di sisi lain, Melody tidak tuli sampai tidak mendengar semua ucapan kedua manusia dari seberang sana. Kesal, cuman ucapan mereka berlebel fakta, jadi susah dibantah. Beruntung tingkah anehnya yang meminta nomor Vano dan memaksa masuk rumah mirip maling tidak dibahas, atau budaya chat spam pemaksaan kembali ke team olimpiade.
Reymon berdecak tidak percaya, menatap Melody yang tampak malu sendiri. "Udah suka ikut campur, ternyata juga suka SKSD padahal penakut."
