10.) AlCl3⇌Al3+ + 3Cl- (GADIS YANG KACAU)

1K 195 11
                                    

****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*
*
*
*

Selama sesi latihan untuk olimpiade Melody terus berpikir keras, bukan karena materi kimia yang sulit atau jawabannya sulit dipecahkan. Namun, karena penampakan seorang gadis tomboy yang notabenenya sudah mengundurkan diri tempo hari lalu. Tiba-tiba datang untuk mengikuti latihan olimpiade tahun ini. Padahal dia belum berbicara atau membujuknya untuk kembali ke dalam team, kalau ditanya senang atau tidak jelas jawabannya 'iya'. Secara tidak langsung beban Melody telah rontok satu tanpa melakukan apa pun.

"Wah, ibu tidak menyangka kamu akan berubah pikiran secepat ini Zoya." Itu Bu Laras yang berucap, lalu melirik sekilas ke arah Melody. "Ternyata kamu hebat juga ya, Mel, bisa membujuk Zoya untuk kembali." Yang disanjung pun cuman tersenyum kecil tanpa tahu fakta sebenarnya.

Zoya masih sibuk berkutat dengan sederetan soal di buku latihan hanya mengubris sebentar, tanpa menatap lawan bicara. "Saya kembali bukan karena dia Bu, tapi karena ada guru yang hobinya ngadu ke mama saya. Soal perilaku saya di sekolah."

"Kamu nyindir saya?"

Zoya menoleh sebentar, gadis itu cuman menghadiahkan tatapan malas untuk Bu Laras. Mengedikkan bahu sebentar, lalu kembali mengoreksi rentetan soal biologi sebelum dia serahkan ke Bu Laras. Keduanya menyelesaiakan empat puluh soal dengan waktu nyaris bersamaan. Bu Laras mengoreksi sebentar, mencari cela jawaban yang salah dan menunjukkannya kepada Zoya dan Melody. Beliau memberikan penjelasan dengan begitu detail agar mudah dipahami.

"Melody, punya kamu ada empat soal yang salah. Di soal ini harusnya kamu pakai rumus teori kuantum Louis Victor de Broglie bukan rumus ini. Terus ini juga harusnya ...." Setiap kesalahan dalam pengerjaan sekecil apa pun tidak ada yang luput dari mata Bu Laras. Setelah menjelaskan semua kesalahan pengerjaan milik Melody, wanita berstelan batik itu beralih menghampiri Zoya. "Zoya kenapa punya kamu bisa salah sebanyak ini!"

Zoya cuman menatap datar ke arah Bu Laras, dia sudah menduga jika hal ini akan terjadi. "Ada sekitar sebelas nomor yang salah, padahal biasanya kamu enggak gini? Pertama, hasil soal ini mbeleset jauh karena kamu belum masukin jumlah populasi penduduknya, terus ini juga ...." Dan seperti itulah nasib Zoya, karena banyak nomor yang salah dia harus mendengarkan penjelasan panjang dari Bu Laras. Zoya tampak tidak peduli, atau mungkin dia sengaja melakukan kesalahan itu.

"Zoya ibu harap kamu bisa lebih baik lagi dari ini, atau--"

"Atau ibu mau ngadu lagi ke mama saya," potong Zoya dengan cepat. "Hapal saya, Bu."

Zoya itu orangnya to the point, dia tidak suka membuang waktu hanya untuk basa-basi panjang. Atau memperpanjang aktivitas tidak perlu, seperti halnya sekarang. Merasa semua urusannya dengan Bu Laras telah selesai, buru-buru dia mengemasi semua alat tulis di atas meja, serta memasukan buku latihan soal ke dalam tas. Kemudian menyampirkan tas hitamnya di pundak.

"Saya izin pulang Bu, permisi." Gadis itu pergi begitu saja tanpa menunggu persetujuan, mempertegas kalau kata iya dan tidak bukan hal penting dalam hidupnya.

Plus For MinusWhere stories live. Discover now