Dunia kedua 07

7.6K 1.2K 47
                                    


Sesuai dengan apa yang di sepakati, Arin tidak bekerja. Pekerjaannya di ambil alih oleh kedua pria itu. Walau begitu Arin tetap pergi ke lahan pada saat siang hari, dia datang untuk memberikan makan siang untuk mereka berdua. Awalnya keduanya menolak, tetapi Arin memaksanya meniru kata yang digunakan mereka waktu itu, "Kompensasi karena sudah menggantikannya berkerja"

Sejak itu mereka menerima makanan yang diberikan Arin, walau masakannya sederhana itu tetaplah enak, mereka menyukai rasa masakan Arin.

Setelah beberapa hari, luka Arin sudah sembuh, besok dia bisa kembali bekerja.

'Huh... Kenapa lukanya sembuh dalam empat hari sih!!! Kenapa gak seminggu ajh gitu? Nanggung amat!!' Arin menggerutu di dalan hati

[Tuan rumah, berhenti menggerutu dan berkerja keraslah]

'Ck'

Arin berhenti berbicara pada sistem dan mendekati kedua orang yang sedang istirahat.

"Selamat siang Kevan, Robby"

"Oh siang Arin" Robby langsung menyapa balik.

Arin ikut duduk dan meletakan kotak makan pada mereka, seperti biasa ada tiga kotak yang aku buat.

"Dimana Helen?" Arin bertanya setelah selesai memberi kotak makan pada keduanya.

"Dia? Aku tidak tau, dari pagi dia tidak terlihat" Robby menjelaskan.

Sebenarnya selama aku tidak bekerja Helen terlihat sangat rajin bekerja, karena untuk tetap memberikan efek baik hati, lembut dan perhatian. Aku juga membuatkan satu kotak makan siang untuknya, setelah mengantarnya aku langsung pulang. Mungkin ini akan memberikan kesempatan untuk Helen dekat dengan mereka, Arin tidak perduli, dia hanya berfikir tentang tidak bekerja keras selama beberapa hari itu. Hari ini Helen tidak ada, tidak tahu apa yang sedang dilakukannya sekarang.

"Em... Kalau begitu aku akan kembali"

"???"

"???"

"Kenapa kembali cepat sekali, istirahatlah dulu, makan saja bersama kami" Robby berbicara.

Kevan setuju dengan perkataan Robby, "Arin, kamu makanlah juga" Kevan berbicara.

"Ah... Tidak, ini untuk Helen. Mungkin dia akan datang nanti, kalian bisa memberikannya nanti kepada Helen" Arin menolak, dia masih memikirkan Helen.

"Dia tidak muncul dari pagi" Robby berbicara.

Arin menggaruk tengkuknya, "mungkin dia hanya kesiangan?" Arin Berkata dengan ragu.

"Makan saja" Kevan berbicara

"Ya makan saja, dia tidak akan datang" Robby bergerak membukakan kotak makan untuk Arin.

"Em... Kalau begitu, aku tidak akan sungkan lagi"

Arin bergerak memakan makanan buatannya.

Ketiganya makan dengan baik, beberapa kali berbicara dan mendengarkan lelucon Robby.

Saat mereka selesai makan, "Kak Kevan, Kak Robby oh... Kamu juga ada disini?!!"

"Ah... Selamat siang Helen" Arin segera menyapa setelah berbalik.

Dia pindah ke samping Kevan agar bisa membuatnya terlihat oleh kedua pria ini tanpa harus di halangi oleh dirinya sendiri, tetapi bukannya mendapat tatapan terimakasih, Arin malah mendapatkan tatapan kesal dari Helen. Arin berpura-pura terkejut dan melakukan gerakan tanpa sadar bersembunyi pada Kevan, ini membuat Kevan mengerutkan alis dan tanpa sadar bertanya "Apa yang kamu lakukan disini?"

Rebut pahlawan itu!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang